Menjadi Saksi kebangkitan Yesus

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Pada hari ini kita memasuki hari Minggu paskah III.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 24: 35 – 48, yakni tentang Yesus Menampakkan Diri Kepada Semua Murid. Untuk kesekian kalinya Yesus menampakkan diri Nya kepada para murid Nya. Hal ini dilakukan oleh Yesus, agar para murid Nya percaya bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Manusia, tetapi juga Dia adalah sungguh-sungguh Allah yang menjelma menjadi Manusia. Bahwa Yesus menderita sengsara, wafat dan dimakamkan sebagai Manusia, namun Dia bangkit sebagai Allah, sebagaimana yang ditulis dalam kitab suci tentang Dia, mulai dari kitab Taurat Musa, kitab para nabi dan kitab Mazmur. Demikianlah Yesus memberikan edukasi, memberikan keyakinan, serta mendewasakan iman dan kepercayaan para murid Nya.

Berbagai cara yang dilakukan oleh Yesus, yakni: dengan memecah mecahkan roti, dengan menunjukkan atau memperlihatkan bekas luka paku tangan dan kaki Nya. Bahkan, Dia meminta makanan dan memakan sepotong ikan goreng didepan mata mereka. Tidak hanya berhenti disitu, melainkan Yesus juga mereview atau menjelaskan kembali isi kitab suci tentang Dia, mulai dari kitab Taurat Musa, kitab para nabi dan kitab Mazmur. Semua itu, hanya untuk satu tujuan, yakni para murid Nya percaya kepada Nya bahwa Dia adalah sungguh sungguh telah bangkit sebagai Allah. Oleh karena itu, kepada para murid Nya, termasuk kita, diberi tugas oleh Yesus untuk terus mewartakan tentang pertobatan dan pengampunan dosa.

Bahwa pertobatan dan pengampunan dosa harus menjadi buah dari kebangkitan Kristus.Artinya kebangkitan Kristus harus menjadikan orang orang yang percaya kepada Nya menjadi manusia yang telah lahir kembali sebagai manusia baru, manusia paskah, manusia yang telah bertobat, manusia yang mudah untuk mengampuni. Hal hal ini harus dapat menjadi sebuah kesaksian hidup bagi Yesus yang telah bangkit. Bahwa Yesus sungguh sungguh Allah yang telah bangkit, ketika hidup kita menampakkan dan menampilkan sebagai seorang manusia yang baru, yang berbeda dari sebelumnya.

Jika itu yang terjadi, maka kita telah menjadi SAKSI kebangkitan Yesus bahkan telah menjadi pelaku kebangkitan, melalui AKSI sebagai manusia baru, manusia paskah, manusia yang bermetanoia. Semoga demikian.

Selamat Berhari Minggu paskah III.