♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 6: 35 – 40, yakni tentang Roti Hidup. Dan bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari kemarin. Yesus sesungguhnya sangat sedih dan kecewa dengan ketegaran hati orang banyak yang walaupun Dia sudah menegaskan tentang siapa jati diri Nya, yakni sebagai utusan dari Allah, untuk melaksanakan kehendak Nya, bahkan dengan melakukan banyak mukjizat, mau menunjukkan sisi ke Allah an Nya, namun orang banyak tetap tidak mau percaya kepada Nya. Dan sebagai konsekuensinya orang banyak yang tidak percaya kepada Nya, tidak akan mungkin memperoleh keselamatan hidup yang kekal Dan sebaliknya, yang percaya kepada Nya, akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal.
Bagaimana dengan kita? Sebagaimana Yesus datang ke dunia ini untuk melaksanakan kehendak Bapa Nya, maka kita pun sebagai murid Nya juga diutus Nya untuk melaksanakan kehendak Bapa. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa tahu kehendak Bapa atau kehendak Allah dalam diri kita? Dan cara untuk mengetahui kehendak Bapa, adalah dengan cara kita melakukan percakapan atau dialog dari hati ke hati dengan Nya, melalui doa. Dan dalam percakapan atau dialog melalui doa kita itu, ada saatnya kita hening, untuk mendengarkan suara Nya.
Ingatlah, bahwa dalam hidup ini, kita sesungguhnya harus melakukan apa yang Tuhan rencanakan dan kehendaki untuk kita lakukan, dan bukan melakukan menurut rencana dan kehendak kita. Maka, mari kita belajar dari Yesus Sang Guru dan bunda Nya Maria, yang prioritas utamanya adalah melakukan kehendak Bapa di Surga. Amin.