♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia!
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 6: 52 – 59, yakni tentang Roti Hidup. Bacaan Injil hari ini merupakan bagian akhir dari perikop Injil hari kemarin. Keterbatasan pemahaman akan perkataan Yesus tentang makan tubuh dan dan minum darah Nya, menyebabkan orang orang Yahudi bertengkar di antara mereka sendiri. Yesus secara gamblang menegaskan kepada mereka, bahwa jika mereka tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah Nya, maka mereka tidak akan mempunyai hidup di dalam dirinya. Dan sebaliknya, jika makan daging Nya dan minum darah Nya, akan mempunyai hidup yang kekal dan akan dibangkitkan oleh Yesus pada akhir zaman. Dan barangsiapa makan daging Nya dan minum darah Nya, maka dia akan tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam dirinya. Dan untuk bisa makan daging Nya dan minum darah Nya, pertama tama harus dilandasi oleh iman dan kepercayaan kepada Nya.
Maka, makan daging Nya dan minum darah, harus dimaknai secara rohani. Dan bagi umat katolik, makan daging Nya dan minum darah Nya, secara nyata melalui perayaan Ekaristi Kudus, saat kita menyambut dan menyantap tubuh Nya. Dengan menyambut dan menyantap Nya dengan sadar, maka Sabda Yesus menjadi nyata, yakni: ” kita tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita”. Semoga demikian.