Domba Yang Baik

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Pada hari ini kita memasuki hari Minggu paskah IV: hari Minggu panggilan.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 10: 11 – 18, yakni tentang Gembala Yang Baik. Gembala adalah seseorang yang mengurus ternak, terutama di peternakan. Menurut KBBI, Gembala memiliki arti penjaga atau pemiara binatang (ternak). Menurut jenis binatang yang diurus gembala dapat disebut “gembala sapi”, “gembala kambing”, “gembala domba” dan lain-lain. Dan dalam konteks bacaan Injil hari ini, siapakah Gembala yang baik itu, dan siapakah dombanya? Gembala yang baik itu adalah Yesus dan dombanya adalah kita manusia.

Jika Yesus adalah Gembala, dan kita manusia adalah domba, maka Allah adalah pemilik domba. Namun, yang perlu diketahui bahwa Yesus bukan hanya sekedar Gembala atau Gembala biasa, melainkan Dia adalah Gembala yang baik, dengan ciri: rela menyerahkan nyawanya bagi domba domba Nya; juga mengenal dengan baik domba domba Nya; dan memperhatikan serta mengasihi domba yang lain. Jika Yesus adalah Gembala yang baik, maka kita manusia sebagai domba Nya, juga harus menjadi domba yang baik.

Ciri manusia sebagai domba yang baik adalah: menyerahkan diri secara total kepada Sang Gembala yang baik; juga harus mengenal dengan baik Sang Gembala, melalui relasi yang intim dan intens dalam DOA, dan mendengarkan suara Yesus sebagai Gembala yang baik, melalui membaca dan merenungkan Firman Nya. Juga mendengarkan perintah dan ajaran Nya, untuk saling mengasihi, saling mengampuni dan saling melayani, sebagaimana yang telah diteladani oleh Yesus Sang Gembala yang baik. Inilah ciri manusia sebagai domba yang baik. Namun ingatlah, bahwa kita harus menjadi domba yang baik, karena Yesus Sang Gembala adalah Gembala yang baik. Dan tidak mungkin juga, bahwa Yesus adalah Sang Gembala yang baik, sedangkan kita sebagai domba Nya menjadi domba yang jahat. Jadi, jika Yesus Sang Guru kita adalah Gembala yang baik, maka kita sebagai murid Nya juga harus bisa menjadi domba domba yang baik. Semoga demikian.

Selamat Berhari Minggu.