♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia! Pada hari ini gereja katolik sejagat merayakan Pesta Santo Markus, Penulis Injil.
Dan renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 16: 15 – 20, yakni tentang Yesus Beberapa Kali Menampakkan Diri, dan Mengutus Murid Murid Nya, Yesus Terangkat Ke Surga. Menjadi murid Yesus, tidaklah mudah, sebab sebagai seorang murid, maka harus selalu siap diutus oleh Yesus untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Dia bersabda: ” pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. Namun yang perlu digarisbawahi bahwa Yesus mengutus para murid Nya adalah Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati.
Maka, beritakan Injil yang dimaksudkan adalah memberitakan Yesus yang bangkit dari alam maut. Bahwa Yesus yang menderita sengsara, wafat di kayu salib dan dimakamkan sebagai seorang manusia, namun Ia bangkit sebagai Allah. Itulah yang harus diwartakan atau diberitakan, agar semakin banyak orang yang percaya kepada Nya. Dan sebagai konsekuensinya adalah bagi mereka yang percaya dan dibaptis, akan diselamatkan. Ini adalah janji Tuhan Yesus bagi yang percaya dan dibaptis, oleh pewartaan para murid Nya.
Bagaimana dengan kita para murid Nya yang hidup di zaman now? Kita pun memiliki tugas perutusan yang sama, yakni pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Kata pergi berarti meninggalkan, sekaligus menanggalkan jejak lama dan membuat jejak baru. Artinya, Yesus yang telah bangkit memberikan tugas perutusan kepada kita yang juga telah bangkit bersama Yesus yang telah bangkit. Maka, tugas perutusan kita harus dengan manusia baru kita, atau manusia paskah kita. Itu artinya ketika kita mewartakan atau memberitakan Injil atau Yesus yang bangkit, tidak perlu kita kotbah panjang lebar dari mimbar ke mimbar, melainkan melalui kesaksian hidup kita sebagai murid Yesus yang telah bangkit, dari manusia lama kita menjadi manusia baru.
Dengan demikian, Yesus yang telah bangkit harus tercermin dalam diri kita sebagai murid Nya yang juga telah bangkit dari manusia lama kita menjadi manusia baru, manusia yang telah dibaharui oleh kebangkitan Yesus. Semoga demikian.