Kejahatan Dibalas Dengan Kebaikan

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan Sudahkah anda memberikan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada sesama? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 15: 18 – 21, yakni tentang Dunia Membenci Yesus Dan Murid Murid Nya. Hal ini disampaikan oleh Yesus dalam amanat perpisahan Nya kepada para murid Nya. Dan Yesus mengingatkan para murid Nya, termasuk kita tentang konsekuensi menjadi murid Nya. Bahwa menjadi murid Yesus harus siap untuk dibenci, di fitnah, dihina, dihujat, di kafirkan, diejek atau diolok olok, dicaci maki, dsbnya. Dan jika itu terjadi, maka Yesus mengingatkan bahwa hal itu telah lebih dahulu di terima Nya. Pertanyaannya adalah mengapa dunia membenci Yesus dan para murid Nya termasuk kita? Karena Yesus dan para murid Nya termasuk kita, bukan berasal dari dunia ini. Itulah alasannya, mengapa dunia memperlakukan Yesus dan para murid Nya termasuk kita seperti itu. Namun, kita lihat apa reaksi Yesus? Yesus walau dibenci, dihina, diejek, diolok olok, difitnah, di ludahi, dicambuk, di tombak, Dia sama sekali tidak membalas Nya, melainkan dari salib, Dia mendoakan dan mengampuni Nya: ” Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23: 34).

Bagaimana dengan kita? Yesus Sang Guru dan Tuhan memberikan contoh atau teladan hidup kepada para murid Nya, termasuk kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan membalas kejahatan dengan kebaikan atau seperti peribahasa air tuba dibalas dengan air susu. Bahkan Yesus mengajarkan dan memberi teladan dengan mendoakan dan mengampuni musuh musuh kita, atau mereka yang berbuat jahat terhadap kita. Dan sebagai murid Nya, kita harus bisa seperti yang dilakukan oleh Sang Guru dan Tuhan kita. Semoga demikian. Selamat Berakhir pekan.