♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada sesama mulai dari orang yang terdekat dengan kita dan yang kita jumpai di hari ini, dengan penuh kehangatan, ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!
Pada hari ini, gereja katolik sejagat memperingati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 19: 25 – 34, yakni tentang Yesus Di Salibkan; Yesus Mati, dan Lambung Yesus Ditikam. Peringatan Santa Perawan Maria Bunda Gereja ditempatkan setelah hari Raya Pentakosta, mengingat,
pertama: Yesus sebelum wafat Nya di kayu salib, Ia menyerahkan kepada ibu Nya sebuah tanggung jawab untuk memimpin, menjaga dan melindungi para rasul Nya yang diwakili oleh rasul yang dikasihi Nya, yakni Yohanes rasul. Ibu, inilah anakmu. Maka, mulai saat itu Maria menerima tanggung jawab itu. Dia menjadi ibu yang memimpin, yang mengayomi, menjaga dan melindungi umat atau gereja perdana. Kepercayaan dan tanggung jawab ini diberikan oleh Yesus, bukan semata mata, karena Maria adalah ibu Nya, melainkan karena Maria adalah murid pertama dan utama Yesus, yang setia menemani Yesus saat Yesus menderita sengsara, dan wafat di salib. Ia mengikuti Yesus di jalan salib sampai ia menyaksikan Putera Nya wafat di kayu salib Demikian juga, dengan Yohanes rasul yang dikasihi Yesus, yang setia mengikuti Yesus di jalan salib sampai di bawah kaki Nya di salib di bukit Golgota. Yesus menyerahkan ibu Nya kepada Yohanes rasul yang dikasihi Nya. Inilah, ibu mu. Maka, sejak saat itu, Yohanes menerima Maria di rumahnya. Tentunya, bersama para rasul atau murid Yesus yang lainnya. Peristiwa penyerahan rasul Yesus kepada Maria ibu Nya dan sebaliknya Maria ibu Nya kepada Yohanes, merupakan sesuatu yang mengharukan. Dan inilah cikal bakal lahirnya gereja perdana, dengan Maria ibu Yesus sebagai pemimpinnya. Dengan demikian, Maria pantas mendapat gelar bunda Gereja.
kedua: Maria sebagai pemimpin para rasul, berkumpul bersama menanti turun Nya Roh Kudus yang di janjikan Yesus puteranya, pada hari Pentakosta. Dengan demikian, secara resmi lahirnya gereja adalah pada saat Roh Kudus turun di hari Pentakosta, seperti yang dijanjikan oleh Yesus. Dan sampai sekarang Roh Kudus terus menyertai, mendayai gereja, baik dalam arti gedung maupun kita umat yang percaya kepada Yesus yang adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia. Dia adalah Alfa dan omega hidup kita. Akhirnya, Yesus tidak hanya menyerahkan para rasul atau murid Nya dulu, tetapi juga menyerahkan kita juga para murid Nya yang percaya kepada Nya. Dan sebaliknya, Yesus menyerahkan juga ibu Nya kepada kita.
Semoga Maria ibu Nya menjaga, melindungi dan mendoakan kita kepada Yesus puteranya. Kita pun, kiranya menerima Maria ibu Yesus di rumah kita masing-masing, melalui dan dengan rajin doa rosario di keluarga kita masing-masing. Sebab, dengan doa rosario di keluarga, yakin lah bunda Maria hadir. Semoga demikian.