Homo Homini Socius

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa, salam kepada orang dekat anda dan sesama yang dijumpai di hari ini? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga hari mu indah dan menyenangkan!

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 9: 38 – 40, yakni tentang Seorang Yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan. Salah seorang rasul Yesus, yakni Yohanes menyampaikan kepada Yesus bahwa mereka mencegah seorang yang bukan murid Yesus yang mengusir setan demi nama Yesus. Dengan menyampaikan hal demikian, Yohanes menunjukkan sikap eksklusif (tertutup) sebagai rasul Yesus. Artinya hanya mereka saja sebagai rasul atau murid Yesus, dan yang lain tidak boleh menjadi murid Yesus. Padahal menjadi rasul atau pun murid Yesus harus bersikap inklusif (terbuka) kepada siapa saja. Artinya siapapun bisa menjadi murid atau pengikut Yesus.

 

Oleh karena itu, Yesus berkata kepada Yohanes: ” janganlah kalian cegah dia”. Itulah pinta Yesus kepada para rasul Nya, untuk memperlakukan orang lain, walau bukan murid Nya sebagai teman, sahabat. Jangan sampai sebagai rasul atau pun murid Yesus, kita menutup diri, menutup hati terhadap orang lain. Sebaiknya, sebagai rasul atau pun murid Yesus, kita justeru dituntut untuk membuka diri, membuka hati terhadap siapa saja, sebagaimana Yesus juga membuka hati Nya kepada orang berdosa, orang miskin dan pemungut cukai. Yesus berkata: ” barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita”.

Maka, mari kita berbuat baik kepada semua orang dan memperlakukan sesama sebagai teman, sahabat dan bukan sebagai musuh yang harus di singkirkan, di habisi (homo homini lupus). Mudah mudahan.