Fit and Proper Test

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang di dekat anda, dan mereka yang dijumpai di hari ini, dengan ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga harimu indah serta menyenangkan. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 10: 34 – 11: 1, yakni Yesus membawa pemisahan; Bagaimana mengikut Yesus. Bahwa untuk menjadi murid Yesus atau pun rasul Yesus, tidak seperti ketika mau menjadi menteri atau pejabat apapun, harus melalui fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan. Atau ketika mau menjadi ASN atau lainnya, harus melalui test, walaupun mungkin hanya formalitas, apalagi kalau dengan menyogok atau mungkin ada orang dalam pasti lulus, meskipun tidak berkompeten. Namun, tidak demikian untuk menjadi murid atau pun rasul Yesus. Untuk menjadi murid atau rasul Yesus, fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan tidak digunakan, melainkan syaratnya sangat sederhana, tetapi sulit. Mengapa sulit? Karena tidak semua orang bisa memenuhi syarat itu.

Apa syaratnya? Syaratnya adalah: pertama: mengasihi Yesus di atas semuanya: keluarga, orang yang dicintai, harta kekayaan, dsbnya. kedua: siap memikul salib, seperti salib Yesus dan bukan salib kedua penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Itu artinya harus siap menderita atau rela menderita demi orang lain, walau mungkin nyawa menjadi taruhannya. ketiga: menerima semua orang tanpa membeda-bedakan, dan selalu berbuat baik kepada siapapun, seperti Yesus menerima orang jahat, orang berdosa, orang miskin, kaum marginal. Itulah syarat untuk menjadi murid Yesus.

Bagaimana dengan kita? Kita memang sudah menjadi murid Yesus, karena kita telah menerima sakramen inisiasi, yakni sakramen Pembaptisan, Ekaristi, dan Penguatan atau Krisma. Tetapi, pertanyaannya adalah apakah kita sudah sungguh-sungguh memenuhi syarat itu? Atau apakah kita sudah menghayati hidup, sesuai dengan syarat itu? Atau apakah kita sudah sungguh-sungguh menjadi murid Yesus? Sebab, menjadi murid Yesus berarti cara hidup kita harus serupa dengan cara hidup Yesus. Kita harus menjadi Alter Yesus, atau Yesus bagi yang lain.

Akhirnya, fit and proper test untuk menjadi sungguh-sungguh murid Yesus, tidak dilakukan di awal, tetapi dilakukan di akhir, di saat kita meninggalkan dunia ini, Semoga kita lulus, sehingga bisa menikmati hidup yang kekal bersama Tuhan di dalam Kerajaan Surga. Mudah-mudahan.