The Power Of Words

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Jangan lupa untuk melakukan hal-hal yang baik di hari ini, meskipun itu kecil. Sebab, walau kecil, tetapi bila dilakukan dengan cinta yang besar, maka akan mendatangkan keselamatan hidup yang kekal. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 4: 31 – 37, yakni tentang Yesus dalam rumah ibadat di Kapernaum. Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan oleh Yesus dalam rumah ibadat itu? Yang dilakukan oleh Yesus ada dua hal, yakni: pertama: Yesus mengajar. Dan yangmenarik adalah banyak orang yang takjub, kagum, mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan atau kata-kata yang diucapkan-Nya penuh kuasa. Demikianlah kata-kata Yesus, mengandung kata-kata yang menghidupkan, yang menyenangkan, yang menyemangati, yang memotivasi, dan yang membangun. kedua: Yesus mengusir setan. Saat Yesus mengajar dalam rumah ibadat itu, ada seorang yang kerasukan setan. Namun yang luar biasa adalah setan itu tahu kalau Yesus itu adalah Allah yang menjelma menjadi Manusia. Setan itu berteriak dengan suara keras: hai, Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Aku tahu, siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah! Lalu l, Yesus menghardik dia, kata-Nya: ” diam, keluarlah dari padanya!”. Maka, setan itu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakiti orang yang kerasukan itu. Di sini kita melihat bahwa setan diusir oleh Yesus hanya dengan kata-kata -Nya. Dan kekuatan kata-kata Yesus dapat membuat setan tunduk dan takluk pada-Nya. Hal itu pun membuat semua orang kembali takjub, dan mereka berkata: ” alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa, Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar”.

Bagaimana dengan kata-kata atau ucapan atau lisan kita? Kata-kata atau ucapan atau lisan kita pun, bisa menghidupkan, menyenangkan, menyemangati, memotivasi dan membangun. Namun, tak jarang juga kata-kata atau ucapan atau lisan kita, seperti pedang yang bisa: membunuh, mematikan, melukai, menyakiti hati dan perasaan, merusak, melemahkan, semangat hidup orang lain. Oleh karena itu, kita harus belajar dari kata-kata atau ucapan atau lisan dari Yesus Sang Guru kita yang kata-kata atau ucapan atau lisan -Nya, selalu mengandung kata-kata atau ucapan atau lisan yang: menghidupkan, yang menyenangkan, yang menyemangati, yang memotivasi, yang menginspirasi dan yang membangun. Dan yang perlu diingat bahwa kata-kata atau ucapan atau lisan kita, juga memiliki kekuatan yang menghidupkan. Namun, juga kata-kata atau ucapan atau lisan kita, memiliki kekuatan untuk mematikan atau membunuh, melukai, menyakiti, merusak, hati dan perasaan orang lain. Maka, mari berpikirlah sebelum berbicara atau berkata-kata atau think before speak. Semoga demikian.