♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Jangan lupa untuk melakukan hal-hal yang baik di hari ini, meskipun itu kecil. Sebab, meskipun kecil, namun bila dilakukan dengan cinta yang besar, maka akan mendatangkan keselamatan hidup yang kekal.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 4: 38 – 44, yakni tentang Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang-orang lain, serta Yesus mengajar di kota-kota lain. Misi perutusan Yesus di dunia adalah menyelamatkan manusia dari kebiasaan akibat dosa. Dan untuk mencapai misi ini, Yesus selalu proaktif dalam mewartakan Kerajaan Allah. Oleh karena itu, Dia selalu mengajar di rumah-rumah ibadat di setiap desa dan kota. Tidak hanya mengajar, melainkan juga menyembuhkan orang-orang sakit dan mengusir setan-setan. Yang perlu disadari bahwa Yesus bisa melakukan mukjizat yang luar biasa itu, karena Dia adalah Allah. Oleh karena itu, yang diperlukan dari pihak manusia adalah iman dan percaya kepada-Nya bahwa Dia adalah Allah yang bisa melakukan yang tidak mungkin bagi manusia dan mungkin bagi Allah. Jadi, Iman dan percaya kepada-Nya sebagai Allah, menjadi kunci terjadinya berbagai mukjizat, entah sembuh dari sakit, atau dari kerasukan roh-roh jahat. Oleh karena itu, orang banyak mencari Yesus, karena mereka tahu bahwa Yesus adalah Allah mampu menyelamatkan dan membebaskan mereka, dari berbagai macam belenggu kehidupan.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita merupakan bagian dari orang banyak yang selalu mencari Yesus? Namun, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai kita mencari Yesus hanya saat kita dalam keadaan hidup susah, sulit, sakit. Sedangkan saat kita dalam situasi hidup senang, kita selalu meninggalkan dan mengabaikan-Nya. Maka, mari kita selalu mencari Yesus, apapun situasi hidup kita. Sebab, orang yang selalu mencari Yesus yang adalah Tuhan merupakan ciri orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati pasti selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Semoga demikian.