♦Renungan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Jangan lupa untuk selalu melakukan hal-hal yang baik di hari ini, meskipun itu kecil. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XXIII.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 7: 31 – 37, yakni tentang Yesus menyembuhkan seorang tuli. Orang itu, ternyata tidak hanya tuli, tetapi juga gagap. Tidak disebutkan siapa nama orang itu.Yang menarik adalah cara Yesus dalam menyembuhkan orang yang tuli dan gagap itu, sangat unik.
Uniknya adalah Yesus memisahkan orang tuli dan gagap itu dari orang banyak, sehingga mereka sendirian berdua. Tidak berhenti di sini, melainkan Yesus memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Setelah itu, Yesus menengadah ke langit, Ia menarik nafas dan berkata: ” _Efata!_”. Artinya terbukalah.
Seketika itu terbukalah telinga orang itu, dan pilihlah lidahnya, lalu orang itu berkata-kata dengan baik. Orang tuli dan bisu itu, tidak hanya sembuh secara fisik, tetapi secara rohaninya juga sembuh, Sebab bersama orang banyak, ia memberikan kesaksian tentang Yesus yang adalah Allah, yang menjadikan segala-galanya baik.
Bagaimana dengan kita? Orang tuli dan bisu tadi, bisa jadi adalah kita, yang terkadang tuli dan bisu secara rohani atau spiritual dan secara mental. Tuli dan bisunya kita secara rohani atau spiritual dan mental adalah kita tidak mau mendengarkan Firman Tuhan, tidak mau mendengarkan khotbah, tidak mau membaca Firman Tuhan, tidak mau membaca renungan atau literasi rohani lainnya, tidak mau mendengarkan nasihat, teguran, saran, dari sesama, pimpinan; Juga malas berdoa, beribadah, kebaktian dan Ekaristi. Oleh karena itu, kita mohon kepada Tuhan Yesus, untuk menyembuhkan kita, dengan berkata kepada: Efata!.
Semoga dengan demikian, telinga hati dan pikiran serta kegagapan atau kebisuan kita terlepas atau terbuka, sehingga kita benar-benar sehat, baik secara jasmani maupun secara rohani atau spiritual dan secara mental.
Mudah-mudahan. Selamat berhari Minggu.