♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Jangan lupa untuk selalu berbuat baik dengan tidak jemu-jemu meskipun itu kecil, maka Tuhan akan memperhitungkannya.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 6: 27 – 38, yakni tentang kasihilah musuhmu dan hal menghakimi. Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan dan menasihati para murid-Nya, termasuk tentang ajaran pokok tentang kasih dan nasihat bijak untuk tidak mudah menghakimi. Sebagai murid dan pengikut Yesus, ajaran dan perintah untuk saling mengasihi, saling mengampuni, saling membasuh kaki (saling melayani), harus menjadi ciri khas atau nilai lebih yang membedakan kita sebagai murid serta pengikut Yesus dan yang bukan. Sebagai murid dan pengikut Yesus, kita harus bisa mengasihi musuh kita, harus bisa mengampuni yang bersalah kepada kita, dan dengan tulus melayani.
Yesus berkata: ” _kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Bahkan, minta berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Dan berdoa bagi orang yang membenci kalian_”. Apa yang disabdakan oleh Yesus ini, telah Ia contohkan ketika Ia disalibkan. Ia berdoa bagi para algojo yang mencambuk-Nya: “ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).
Melalui sabda -Nya itu, Yesus mau mengatakan kepada kita untuk tidak boleh membalas dendam, untuk tidak mudah menghakimi orang lain. Sebab, sesungguhnya kita ini sama-sama manusia yang berdosa, manusia yang tidak sempurna. Dihadapkan Tuhan kita semua sama, dan yang membedakan kita adalah cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak kita. Namun demikian, Allah sangat murah hati kepada kita, orang-orang berdosa.
Oleh karena itu, Yesus meminta kita: ” _hendaklah kalian murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya_”. Orang yang murah hati adalah dia yang rendah hati. Dan hanya orang rendah hatilah yang: mampu mengasihi musuh, mampu mengampuni walau hati dan perasaan kita terluka, mampu berbuat baik kepada musuh kita, mampu berdoa bagi yang membenci kita, mampu minta berkat bagi mereka yang mengutuk kita, mampu menghormati dan menghargai sesama siapa pun dia, tidak mudah menghakimi, dan tidak mudah membalas dendam.
Inilah inti ajaran dan perintah Yesus untuk kita para murid-Nya. Sepertinya sulit, tetapi jika kita rendah hati dan mata hati kita memandang salib Yesus yang berdoa bagi para algojo yang mencambuk-Nya, maka kita pasti bisa melakukannya. Semoga demikian.