Siapakah Yesus Bagi Kita?

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

 

 

SEMANGAT PAGI, ketika anda membuka mata dan sadar dari tidurmu, adakah anda langsung bersyukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Sudahkah anda siap untuk mengisi hari ini dengan melakukan perbuatan baik, meskipun itu kecil? Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XXIV.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 8: 27 – 35, yakni tentang pengakuan Petrus dan pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia. Petrus mewakili para rasul Yesus yang lain, yang menjawab atas pertanyaan Yesus, menurut para rasul-Nya; ” _siapakah Aku ini_?”.

Petrus menjawab: bahwa Yesus adalah Mesias. Dan Yesus sangat puas dengan jawaban Petrus. Namun, Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Pertanyaan adalah mengapa Yesus melarang mereka memberitahu kepada orang lain tentang siapa Dia? Yesus melarang mereka, bisa jadi, supaya orang secara pribadi mengetahui, mengenal, mencari tahu dan mengalami Yesus. Artinya tidak berdasarkan apa kata orang, tetapi berdasarkan pengalaman iman akan Yesus.

Dengan demikian, ketika Yesus bertanya kepada anda dan saya, maka kita bisa menjawab sesuai dengan pengalaman iman kita kepada-Nya. Dan jangan sampai jawaban kita seperti jawaban orang yang belum atau tidak mengenal Yesus, yang mengatakan; bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, atau juga: Elia, atau seorang dari para nabi.

Oleh karena itu, Yesus menghendaki, agar secara pribadi atau personal, anda dan saya sungguh-sungguh mengetahui, mengenal dan mengalami keintiman atau kedekatan relasi dengan Yesus, berdasarkan iman dan kepercayaan kepada-Nya. Sebab, untuk menjadi murid Yesus, ada syaratnya yang harus dipenuhi, yakni menyangkal diri, memanggul salib, dan mengikuti Yesus Menyangkal diri dalam konteks ini, berarti proaktif untuk mencari tahu, untuk mengenal Yesus secara mendalam.

Itu artinya harus mengalami Yesus secara rohani atau spiritual. Memanggul salib, berarti siap dan rela menderita atau berkorban demi orang lain. Mengikuti Yesus, berarti seluruh hidup dan karya, serta tindakan kita sesuai ajaran dan perintah Yesus: untuk mengasihi dengan tulus, mengampuni tanpa batas dan melayani dengan gembira dengan tidak bersungut-sungut atau menggerutu atau tidak mengeluh.

Semoga demikian. Selamat berhari Minggu.