Mengasihi Orang Berdosa

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, semoga anda sehat dan bahagia. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Dan ucapan syukur harus diwujudkan lewat berbuat baik kepada sesama, meskipun itu kecil. Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat merayakan Pesta Santo Matius, Rasul dan pengarang Injil.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 9: 9 – 13, yakni tentang Matius pemungut cukai mengikut Yesus. Inisiatif datang dari Yesus. Ia memanggil Matius yang saat itu, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: ” ikutlah Aku”. Yang luar biasa adalah Matius tidak pikir panjang dan tidak ada sedikitpun keraguan dalam dirinya, maka ia segera berdiri lalu mengikuti Yesus. Sudah pasti, rasa sukacita dan gembira menyelimuti diri Matius, maka sebagai ungkapan rasa syukur, ia mengadakan perjamuan untuk Yesus dan para rasul-Nya. Juga dihadiri oleh teman-teman Matius, sesama pemungut cukai dan orang berdosa. Namun, ternyata hal itu, mendapat kritikan dari orang-orang Farisi.

Mereka berkata kepada para rasul Yesus: ” mengapa Gurumu, makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”. Yesus mendengarnya dan berkata: ” bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit”. Dengan mengatakan demikian, Yesus sesungguhnya juga mau mengkritik mereka, yang merasa dirinya saleh, suci. Padahal mereka juga sama seperti pemungut cukai dan orang berdosa itu. Artinya hidup mereka tidak jauh lebih baik dari hidup para pemungut cukai dan orang berdosa. Atau dengan kata lain, mereka juga adalah orang berdosa. Orang Farisi memang mereka gagal paham tentang Yesus. Mereka lupa bahwa Yesus Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa dari kebinasaan akibat dosa. Inilah misi perutusan Yesus datang ke dunia. Dia rela menjelma menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, karena Ia sangat mengasihi kita orang-orang yang berdosa. Jika, Yesus mengasihi kita orang-orang berdosa, maka sebagai murid-Nya kita juga harus bisa mengasihi sesama kita sebagai sesama orang berdosa. Namun, kita sama-sama dikasihi oleh Tuhan Yesus. Maka, mari kita mengasihi sesama, agar kita dikasihi oleh Yesus. Semoga demikian. Selamat berakhir pekan.