♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, semoga anda dalam keadaan sehat dan bahagia. Untuk itu, jangan lupa untuk selalu mengucapkan syukur kepada Tuhan. Dan wujudkan rasa syukur itu, dengan melakukan perbuatan baik di hari ini, meskipun itu kecil.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 8: 19 – 21, yakni tentang Yesus dan sanak saudara-Nya. Ternyata sanak saudara-Nya Yesus, tidak hanya terikat oleh hubungan darah atau biologis semata, melainkan ukurannya adalah mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Jadi, sanak saudara-Nya Yesus, bukan hanya Maria ibu-Nya atau Yosef ayah-Nya atau saudara-saudara-Nya yang lain, tetapi kita juga bisa masuk ke dalam lingkaran keluarga Yesus, dengan syarat mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.
Ketika ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya ingin bertemu dengan Dia, Yesus menjawab: ” _ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku, ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya__”. Dengan berkata demikian, Yesus hendak mengatakan bahwa jika ingin menjadi ibu-Nya atau menjadi saudara-saudara-Nya, maka syaratnya adalah tekun mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Pertanyaannya adalah apakah kita termasuk dalam lingkaran keluarga inti Yesus? Yesus mendefinisikan ulang arti keluarga-Nya, yakni tidak hanya sebatas dalam hubungan jasmani, atau hubungan darah atau biologis semata, melainkan melalui hubungan secara rohani atau spiritual, yakni tekun membaca, tekun mendengarkan sabda Allah dan tekun juga melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Jika itu yang terjadi, maka kita termasuk dalam lingkaran keluarga inti Yesus. Semoga demikian.