♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, semoga saya menjumpai anda dalam keadaan sehat dan bahagia. Jangan lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan, yang selalu mencintai kita. Ungkapan rasa syukur kita dengan berbuat baik kepada sesama, meskipun itu kecil
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 9: 43b – 45, yakni pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus. Walaupun Yesus banyak melakukan perbuatan baik, melalui berbagai mukjizat yang dilakukan-Nya, Ia tetap diserahkan ke dalam tangan manusia. Namun, yang perlu kita sadari bahwa Ia rela menderita bahkan sampai wafat di kayu salib demi untuk menebus dosa kita manusia. Tidak ada ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15: 13). Oleh karena itu, Yesus meminta kepada kita para murid-Nya, untuk mendengarkan Dia dan mencamkan segala perkataan-Nya. Namun, kenyataannya banyak kali kita tidak mau mendengarkan firman-Nya dan tidak mau mencamkan segala perkataan-Nya. Akibatnya, kita terus jatuh ke dalam dosa. Apalagi di tengah arus perubahan dan perkembangan tekhnologi yang begitu cepat, kemampuan kita untuk mendengarkan firman Tuhan dan mendengarkan sesama, entah nasihat atau teguran orang tua, atau guru sulit diterima, karena daya pendengaran semakin lemah serta hati sebagai pusat pertimbangan semakin dangkal dan kerdil. Maka, mari jadilah pendengar sabda yang baik dan tekun melaksanakannya. Yesus selalu meminta kepada kita: ” dengarkan dan camkanlah segala firman-Nya”. Semoga demikian. Selamat berakhir pekan.