♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, semoga anda selalu sehat. Jangan lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Sebab, dengan bersyukur hidup anda akan bahagia, apapun situasinya.
Renungan hari ini, terinspirasi dari Injil Lukas 11: 5 – 13, yakni hal berdoa. Berdoa, adalah kata yang mudah untuk diucapkan, namun terkadang sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena kita lebih suka dengan hal yang lahiriah, daripada hal yang rohani. Akibatnya kita lebih sibuk atau tenggelam dalam hal-hal yang lahiriah dan menyesampingkan hal yang rohani. Bahkan, terkadang kita menggantikan doa denga kerja atau sebaliknya. Padahal seharusnya seimbang atau sejalan. Sebab, kita adalah makhluk rohani dan makhluk jasmani. Itu artinya keduanya sama-sama pentingnya, keduanya saling melengkapi dan saling membutuhkan. Dan Yesus, Sang Guru telah memberikan teladan hidup doa kepada kita, para murid-Nya. Bahkan, Dia memberikan makna doa bagi kita, yakni mintalah, carilah dan ketuklah.
Yesus mengajarkan dan mengajak kita untuk minta apa saja kepada-Nya. Jika kita selalu minta kwpada-Nya dalam doa, maka Ia akan memberikan-Nya sesuai permintaan kita. Dia juga mengajarkan dan mengajak kita untuk selalu mencari yang kita butuhkan lewat doa. Jika kita rajin dan tekun mencari dalam doa kepada Tuhan, maka kita akan mendapatkannya, karena Tuhan akan menyediakan yang kita butuhkan. Akhirnya, Yesus mengajarkan dan mengajak kita untuk mengetuk pintu hati-Nya lewat doa.Jika kita selalu mengetuk pintu hati-Nya lewat doa, naka Ia akan membuka pintu hati-Nya. Dan ketika pintu hati-Nya terbuka, maka kita bisa masuk dan tinggal di dalam-Nya, maka jiwa kita akan merasa damai, tenang dan tenteram.
Tetapi, Yesus juga mengingatkan kita, agar janganlah kita bertele-tele dalam berdoa. Dan apabila doa kita tidak segera dikabulkan, jangan putus asa, dan jangan jemu-jemu, sambil berharap kepada Tuhan. Sebab, siapa tahu Tuhan sedang menguji kesetiaan iman kita. Dan Dia sedang merencanakan yang terbaik untuk kebutuhan kita. Karena Dia lebih tahu yang kita butuhkan daripada kita sendiri. Tugas kita hanya: mintalah, carilah dan ketuklah pintu hati-Nya melalui doa. Urusan selanjutnya, adalah hak prerogatif-Nya Tuhan. Amin.