Mendaki Sebuah Bukit Untuk Berdoa

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Semoga sehat dan bahagia. Jangan lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan lebih bahagia baik lahir maupun batin. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat merayakan pesta Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 6: 12 – 19, yakni Yesus memanggil kedua belas rasul. Kedua belas rasul Yesus, dipilih dari antara para murid-Nya. Yesus memanggil mereka mereka tidak melalui wawancara atau fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan, melainkan dengan cara Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Tidak main-main, melainkan Yesus semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Dengan berdoa, Yesus mau meminta petunjuk dari Bapa yang mengutus-Nya tentang siapa-siapa yang akan dipilihnya dari antara para murid-Nya. Setelah Yesus berdoa semalam-malaman, maka keesokan harinya Ia memilih kedua belas orang untuk dijadikan-Nya sebagai rasul. Dua diantaranya yang kita rayakan pestanya hari ini adalah Simon orang Zelot artinya setia dan Yudas yang disebut juga Tadeus yang artinya si pemberani. Para rasul dipilih oleh Yesus untuk bersama-sama dengan-Nya mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kemudian, setelah Yesus selesai melakukan tugas perutusan-Nya di dunia ini, maka para rasul-lah yang melanjutkan tugas perutusan-Nya itu.

Bagaimana dengan kita? Kita pun telah menjadi murid sekaligus rasul Yesus, berkat sakramen baptis dan sakramen krisma atau sakramen penguatan yang telah kita terima. Maka tugas kita adalah mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah kepada sesama melalui kesaksian hidup kita yang baik dan benar yang mencerminkan bahwa kita adalah murid sekaligus rasul Yesus. Sebagai murid sekaligus rasul Yesus, hendaknya hidup dan karya pelayanan kita bernafaskan doa. Tidak perlu kita mendaki sebuah bukit untuk berdoa, cukuplah kita masuk ke dalam hati kita dan menjumpai Dia di sana.

Dengan masuk ke dalam hati dan berdoa, berarti kita berjumpa dengan-Nya dan membiarkan Dia berkarya bersama kita. Kerjakan bagian kita dan biarkan Dia yang menyempurnakan-Nya.

Semoga demikian.