♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Semoga saya menjumpai Anda dalam keadaan sehat. Jangan lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan selalu bahagia apa pun situasinya. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat merayakan hari raya semua orang kudus.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 5: 1 – 12a, yakni kotbah di bukit. Atau biasa juga disebut ucapan bahagia atau sabda bahagia. Hal ini disabdakan oleh Yesus kepada para murid-Nya dan banyak orang di lereng sebuah bukit. Yang disabdakan oleh Yesus adalah ucapan bahagia atau sabda bahagia. Setiap orang siapa pun dia pasti ingin hidup bahagia baik di dunia ini maupun di akhirat. Namun, yang perlu disadari bahwa bahagia atau kebahagiaan itu ada di dalam diri kita, di dalam hati. Ketika hati kita lepas bebas, lapang, lega, plong, pikiran kita jernih, fresh, maka hidup kita menjadi indah dan bahagia. Hal itu kita temukan hanya di dalam Tuhan. Tuhan adalah sumber kebahagiaan sejati. Ketika hidup kita terasa ada beban berat oleh berbagai persoalan hidup, maka datanglah kepada Tuhan sumber kebahagiaan.
Dia bersabda: ” _datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu_”. (Matius 11: 28). Ajakan Yesus ini adalah ajakan agar hidup kita menjadi bahagia. Sekali lagi bahwa kebagiaan itu ada di dalam hati dan batin kita. Di dalam hati dan batin yang bersih di sana ada Tuhan yang bertahta. Oleh karena itu, jangan mencari kebahagiaan di luar diri. Walaupun itu ada, tetapi itu kebagiaan yang sifatnya sementara atau semu atau sesaat saja. Kebahagiaan sejati ada di dalam hati dan batin kita, di dalam keluarga, di dalam komunitas yang selalu menghadirkan Tuhan.
Akhirnya kebahagiaan akan kita peroleh ketika kita menjalin relasi intim dan intens dengan Tuhan dan sesama. Kiranya kita menjadi pribadi yang berbahagialah. Amin.