Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Semoga saya menjumpai Anda dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan selalu bahagia apa pun situasinya.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 15: 1 – 10, yakni perumpamaan tentang domba yang hilang. Perumpamaan ini untuk menggambarkan tentang manusia yang berdosa. Bahwa manusia yang berdosa berarti manusia yang menyimpang dari jalan Allah alias tersesat karena dosa, seperti domba yang hilang atau seperti dirham yang hilang.
Domba yang tersesat alias menyimpang dari jalan keselamatan Allah atau dirham yang hilang dicari sampai ketemu. Yesus Sang Gembala Sejati datang ke dunia untuk mencari domba yang hilang atau tersesat yakni manusia yang berdosa. Dia rela meninggalkan tahta Kerajaan-Nya, lalu turun ke dunia untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Berbagai cara yang dilakukan oleh Yesus untuk menyelamatkan domba yang tersesat alias hilang, yakni manusia yang berdosa adalah selain melalui pengajaran-Nya, juga dengan makan bersama mereka. Dengan pendekatan yang demikian, diharapkan mereka kembali bertobat.
Pertobatan inilah yang diharapkan dan dinantikan oleh Sang Gembala dan Pemilik kawanan domba, yakni Allah. Kita adalah domba yang memiliki akal budi dan hati nurani. Maka, hendaklah jangan menunggu Sang Gembala Sejati datang mencari kita yang tersesat karena dosa kita, melainkan kita sebagai domba atau manusia yang berakal budi dan hati nurani harus proaktif untuk kembali ke jalan keselamatan Allah. Atau kita manusia yang proaktif untuk bertobat, jika ingin memperoleh keselamatan hidup yang kekal atau hidup bahagia di surga.
Semoga kita selalu mencari dan mengejar keselamatan hidup yang kekal. Mudah-mudahan.