♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Semoga saya menjumpai Anda dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Dengan bersyukur tandanya Anda adalah pribadi yang rendah hati.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 16: 1 – 8, yakni perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Bendahara yang tidak jujur ini dipuji oleh tuannya bukan karena ia tidak jujur, melainkan karena ia bertindak cerdik. Sebagai bendahara ia tahu bahwa ia akan dipecat oleh tuannya, maka ia mencari cara atau mencari akal agar setelah dipecat oleh tuannya ia tidak jatuh miskin atau tidak menjadi gelandangan. Maka ia memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya dan menyuruh mereka membuat surat utang yang lain. Karena kecerdikannya itulah maka ia di puji tuannya. Perumpamaan ini disampaikan oleh Yesus kepada para murid-Nya. Sebagai murid-Nya termasuk kita Yesus menghendaki agar kita dalam hidup ini harus bertindak cerdik dalam menghadapi situasi yang sulit atau yang tidak menguntungkan. Sebagai murid-Nya Yesus tidak menghendaki kita untuk bertindak atau berbuat curang, melainkan kejujuran tetap dipertahankan. Sebagai murid-Nya dan sebagai anak terang Yesus meminta kita untuk bertindak cerdik. Kita jangan mau kalah dengan anak-anak dunia ini. Akhirnya, Yesus menghendaki agar kita cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Matius 10: 16).
Dalam hal ini, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, tentunya dalam cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak atau berbuat, Semoga demikian.