Menjadi Pribadi Yang Tekun, Setia Dan Rendah Hati

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan selalu bersyukur, hidup Anda akan selalu bahagia apa pun keadaannya. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Yosafat, Uskup dan Martir.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 17: 7 – 10, yakni tuan dan hamba. Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan kita tentang bagaimana sesungguhnya sikap seorang pemimpin terhadap bawahan. Atau bagaimana seharusnya sikap seorang pimpinan dalam memperlakukan bawahannya. Yesus mengingatkan bahwa seorang pemimpin adalah seorang pelayan, yang harusnya untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Hal ini telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri, yang datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Sedangkan kebanyakan para pemimpin di dunia ini, baik pemimpi formal maupun yang non formal atau informal, justru menunjukkan yang sebaliknya. Mereka semuanya harus dilayani. Jika Yesus yang adalah Tuhan, Dia datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani, maka siapakah kita ini, sehingga harus dilayani? Ingatlah, bahwa semua kita di mata Tuhan sama, yakni seorang hamba. Yang membedakan kita adalah sikap, perilaku, tutur kata, karakter dan perbuatan kita. Sebagai seorang hamba di hadapan Tuhan, maka hendaklah kita menjadi hamba yang tekun, setia dan rendah hati dalam melakukan tugas, pekerjaan, profesi dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Semoga demikian.