Memanjat Pohon Ara

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, apa kabar Anda di hari ini? Saya berharap Anda dalam keadaan sehat. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan selalu bahagia apa pun keadaannya.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 19: 1 – 10, yakni Zakheus. Dia adalah seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya. Namun, rasa ingin tahu Zakheus tentang siapakah Yesus itu sangat tinggi sehingga ketika Yesus lewat di kotanya Yerikho, ia berusaha untuk melihat-Nya. Tetapi karena posturnya pendek dan orang banyak ingin juga melihat Yesus, maka ia berlari cepat-cepat mendahului orang banyak itu, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus. Namun, buah dari usahanya itu tidak sia-sia sebab ketika Yesus berada di bawah pohon ara, Ia justru lebih dulu melihat Zakheus dan memintanya dia turun.

Yesus berkata kepadanya: ” Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita”. Yang luar biasanya adalah perjumpaan Zakheus dengan Yesus, ternyata membawa berkat dan pertobatan bagi Zakheus dan keluarganya. Hal ini terwujud dalam diri Zakheus yang menjadi murah hati dan dermawan. Oleh karena itu, Yesus berkata: ” hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini”. Sekali lagi, inilah buah dari perjuangan Zakheus yang yang memiliki hasrat untuk melihat Yesus Posturnya yang pendek tidak menjadi penghalang baginya untuk melihat Yesus. Dan ternyata usaha yang keras tidak mengkhianati hasil. Hasilnya adalah keluarganya memperoleh keselamatan.

Bagaimana dengan kita? Mari jadikan Zakheus sebagai inspirasi bagi kita. Bahwa usaha untuk mengatasi rintangan atau halangan atau hambatan untuk melihat atau untuk berjumpa dengan Yesus, tidak akan pernah sia-sia. Sebab usaha kita telah dilihat oleh Yesus. Dan Dia akan berkata kepada kita: ” hari ini terjadi keselamatan atas keluarga kita”.

Yakinlah bahwa usaha yang kita lakukan, tidak akan pernah mengkhianati hasil. Kita tidak perlu memanjat pohon ara, cukuplah kita membuka dan memasuki hati kita untuk melihat serta berjumpa dengan Yesus. Semoga demikian.