Mereka Semua Disembuhkan-Nya

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

SEMANGAT PAGI sahabat-sahabat Yesus. Apa kabar Anda di hari ini? Semoga saya menjumpai Anda dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan selalu bahagia apa pun keadaannya.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 15: 29 – 37, yakni Yesus menyembuhkan banyak orang sakit. Ada yang lumpuh, ada yang timpang, ada juga orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain. Mereka Semua disembuhkan oleh Yesus, di sebuah bukit. Itu artinya mereka disembuhkan oleh Yesus, setelah Yesus berdoa. Yang perlu kita pahami dan sadari bahwa orang-orang sakit itu tidak datang sendiri, melainkan mereka diantar oleh orang lain. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah baik orang sakit maupun orang lain, mereka memiliki iman yang yang teguh kepada Yesus. Mereka sangat percaya bahwa Yesus memiliki kuasa Ilahi untuk menyembuhkan mereka. Hal itu memang sungguh terjadi, orang-orang sakit itu diletakan di depan kaki Yesus, dan mereka semua Disembuhkan-Nya. Inilah mukjizat yang sungguh luar biasa yang menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh Allah. Tidak berhenti di sini, melainkan ada mukjizat lain yang tidak kalah luar biasanya, yakni menggandakan 7 buah rot dan beberapa ikan kecil. Tetapi lagi-lagi Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Allah. Maka Dia menggandakan 7 roti dan beberapa ikan kecil untuk dimakan oleh banyak orang yang mengikuti-Nya. Mereka semua makan sampai kenyang bahkan masih ada potongan-potongan roti yang sisa sampai 7 bakul penuh. Demikianlah hati Allah selalu tergerak oleh belas kasihan kepada kita manusia yang menderita, entah karena sakit atau lapar atau kekurangan dalam segala aspek kehidupan. Terhadap situasi seperti ini kita diharapkan untuk memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Di sisi lain kita juga sebagai murid Yesus harus memiliki hati yang peka, peduli, kepada sesama yang menderita. Agar kita memiliki sikap yang demikian, maka kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan atas semua anugerah dan berkat yang telah kita terima. Apalagi di masa adven ini yang merupakan saat rahmat untuk bersama Yesus kita “menyembuhkan” sesama yang menderita, entah sakit atau yang lapar atau yang miskin atau yang berkekurangan, dengan cara kita masing-masing. Bukan soal banyak atau sedikitnya perhatian kita, yang penting tulus. Tuhan Yesus akan menyempurnakan-Nya. Semoga demikian.