♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
SEMANGAT PAGI, sahabat-sahabat Yesus. Apa kabar Anda di hari ini? Saya berharap Anda dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bahagia kepada Tuhan. Sebab dengan bersyukur hidup Anda akan selalu bahagia apa pun keadaannya.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 11: 11 – 15, yakni Yesus dan Yohanes Pembaptis. Merupakan dua tokoh besar dalam perjanjian baru. Yesus adalah Sang Juruselamat umat manusia yang diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan akibat dosa. Bahwa dengan berbuat dosa, berarti manusia telah merongrong Kerajaan surga. Oleh karena itu Allah rela turun ke dunia dan menjelma menjadi Manusia serta tinggal di antara kita dalam diri Sang Putra-Nya, yakni Yesus. Sedangkan Yohanes Pembaptis adalah Sang perintis jalan bagi kedatangan Sang Juruselamat umat manusia.
Sebagai perintis jalan, Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan pertobatan bagi orang-orang yang menantikan kedatangan Yesus Sang Juruselamat umat manusia di hari Natal atau di akhir zaman. Untuk itu, Yesus mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, dengan berkata: ” sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun yang terkecil dalam Kerajaan surga lebih besar daripadanya”. Yang dimaksudkan dengan yang terkecil dalam Kerajaan surga adalah diri-Nya sendiri.
Bagaimana dengan kita? Sebagai murid Yesus, sesungguhnya kita memiliki tugas yang sama seperti Yohanes Pembaptis yakni menjadi perintis jalan bagi kedatangan Yesus Sang Juruselamat umat manusia. Namun sebagai perintis jalan bagi kedatangan Yesus kita juga harus menjadi perintis dalam pertobatan, sebelum kita menyerukan atau mewartakan pertobatan untuk orang lain. Sebab kita harus akui dengan jujur, bahwa tak jarang kita merongrong Kerajaan surga, melalui cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang tidak mencerminkan sebagai seorang murid Yesus. Jadi, kita merongrong Kerajaan surga dengan cara berbuat dosa. Maka, mari bertobat, Parate Viam Domini. Semoga demikian.