Apakah Yang Kamu Cari?

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

 

SEMANGAT PAGI, para sahabat Yesus. Apa kabar para sahabat Yesus di hari ini? Saya berharap para sahabat Yesus dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang masih memberikan kesempatan kepada kita untuk boleh berziarah di tahun baru dan tahun Yubileum 2025 ini dengan penuh sukacita dan harapan.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 1: 35 – 42, yakni murid-murid Yesus yang pertama. Mereka adalah murid Yohanes Pembaptis. Ada dua orang murid Yohanes yang disebutkan, salah satunya adalah Andreas saudara Simon Petrus. Tidak disebutkan siapa nama murid Yohanes Pembaptis selain Andreas yang kemudian mengikuti Yesus. Oleh karena itu, bisa jadi murid yang tidak disebutkan itu adalah saya dan Anda. Yang perlu digarisbawahi bahwa Andreas dan temannya yang mengikuti Yesus tidak terlepas dari peran Yohanes Pembaptis.

Saat Yesus lewat dia berkata: ” _lihatlah Anak Domba Allah!_”. Namun, yang luar biasanya adalah respon dari kedua muridnya itu setelah mendengar kesaksian Yohanes Pembaptis, yakni tergerak hati mereka, diikuti dengan tindakan mengikuti Yesus. Buah dari respon mereka ditanggapi oleh Yesus. Maka, Yesus berkata kepada mereka: ” _apakah yang kamu cari?_”. Ternyata yang dicari kedua murid itu, ingin tahu di mana Yesus tinggal? Mereka berkata: ” _Guru, di manakah Engkau tinggal?_”.

Di balik pertanyaan mereka sesungguhnya mereka mau mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, yakni kebahagiaan, kedamaian, kebenaran hidup bersama Sang Guru. Jawaban Yesus juga luar biasa: “_marilah dan kamu akan melihatnya_”. Dibalik jawaban itu, Yesus juga mengatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. Oleh karena itu,, Yesus menghendaki agar kedua murid itu mengalami dan merasakan sendiri Kerajaan Allah itu, dengan tinggal bersama Yesus. Pengalaman mereka tinggal bersama Yesus, mereka wartakan dan bagikan kepada orang-orang terdekat, agar mereka pun mengalami kasih Tuhan atau Kerajaan Allah itu.

Seperti Andreas menceritakan pengalamannya tinggal bersama Yesus kepada saudaranya Simon Petrus, bahkan dia membawa Simon Petrus kepada Yesus, yang kemudian menjadi murid Yesus. Demikianlah panggilan menjadi murid Yesus membentuk sebuah rantai kasih atau Kerajaan Allah. Kita pun telah menjadi murid Yesus melalui orang lain, orang tua atau siapapun yang lebih dahulu mengenal Yesus. Tetapi pertanyaan Yesus sangat mendasar tidak hanya ditujukan kepada dua murid Yohanes Pembaptis tadi, tetapi juga kepada kita: ” _apakah yang kamu cari?_”, tentunya dalam konteks kita dewasa ini.

Saya sepakat dengan kedua murid Yohanes Pembaptis, yakni mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya. Itulah sesungguhnya yang pertama kita cari. Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya berarti mencari Tuhan, melalui doa, ibadat, kebaktian, dan ekaristi, juga dengan membaca dan merenungkan firman-Nya. Yesus bersabda: ” _tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu_” (Matius 6: 33).

Jika, kita sudah mengalami suasana Kerajaan Allah, tugas kita adalah memberikan kesaksian atau mewartakannya kepada sesama, mulai dari keluarga, komunitas dan masyarakat, melalui cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang menggambarkan Kerajaan Allah itu. Dengan demikian, semakin banyak orang yang mengenal Yesus melalui kita. Semoga demikian. Selamat berakhir pekan.