Anggur Baru Dalam Kantong Yang Baru

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, para sahabat Yesus. Apa kabar para sahabat Yesus di hari ini? Saya berharap para sahabat dalam keadaan sehat dan bahagia. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan, sebagai tanda para sahabat adalah orang yang beriman dan rendah hati. Tetapi harus selalu diingat bahwa para sahabat disebut sebagai sahabat Yesus, jika para sahabat melaksanakan perintah Yesus, untuk: mengasihi, mengampuni dan melayani dengan tulus.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 2: 18 – 22, yakni hal berpuasa. Berpuasa hanyalah sarana dan bukan tujuan. Tujuan berpuasa adalah persatuan atau bersatu dengan Tuhan. Artinya dengan berpuasa diharapkan manusia bertobat, atau lahir menjadi manusia baru, yang memiliki hati dan budi yang baru. Sebab, manusia baru adalah manusia yang layak bersatu atau ada bersama dengan Tuhan. Dengan demikian, berpuasa harus menjadikan manusia kembali menjadi manusia baru yang secitra dengan Allah. Manusia baru diibaratkan sebagai kantong baru, yang diperas, diproses melalui berpuasa, hingga menjadi manusia yang bertobat alias manusia baru, yang tidak hanya baru secara lahiriah, melainkan baru secara batiniah (anggur baru). Artinya manusia baru (kantong baru) adalah tampilan atau tampak luar lewat cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baru, yang berasal dari dalam hati dan budi yang baru (anggur baru). Akhirnya, jadilah manusia baru (kantong baru) yang di dalamnya ada anggur baru (hati dan budi yang baru) yang “diperas”, melalui yang namanya berpuasa, hingga membuahkan pertobatan hati dan batin. Jadilah manusia baru (kantong baru) yang berisikan anggur baru (hati dan budi yang baru) yang lezat, lewat cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baik dan menyenangkan hati Tuhan dan sesama. Semoga demikian.