Mewartakan Pertobatan

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

SEMANGAT PAGI, para saudaraku ytk. Apa kabar para saudaraku di hari ini? Saya berharap para saudaraku dalam keadaan sehat dan bahagia. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Paulus Miki, Imam dan kawan-kawan, Martir.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 6: 7 – 13, yakni Yesus mengutus kedua belas rasul. Yang menarik bahwa Yesus mengutus kedua belas rasul-Nya berdua-dua. Ini memiliki makna yang mendalam, yakni Yesus menghendaki agar adanya kolaborasi di antara kedua belas rasul-Nya. Yesus memang telah membentuk sebuah team work, namun Yesus menghendaki agar di dalam team work itu harus ada kolaborasi atau pun sinergi di antara para rasul-Nya. Jadi, diutus berdua-dua, agar dibangunnya kolaborasi atau pun sinergi, sehingga terjadinya dialog, tukar pikiran, diskusi, berbagi. Juga bisa terjadinya saling meneguhkan, saling menguatkan dan saling mengingatkan. Juga dengan mengutus berdua-dua, kolaborasi yang dibangun agar saling memberdayakan serta saling memberi dan menerima (take and give). Akhirnya, Yesus mengutus kedua belas rasul berdua-dua, agar kolaborasi yang dibangun dapat menghindarkan kedua belas rasul-Nya dari popularitas diri atau pun egosentris.Mengingat juga bahwa mereka tidak punya apa-apa. Mereka bisa melakukan tugas perutusan itu karena Yesus telah memberi mereka kuasa, yakni Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang memampukan mereka untuk memberitakan bahwa orang harus bertobat. Juga melalui kuasa Roh Kudus mereka dapat mengusir setan-setan dan menyembuhkan orang sakit. Bagaimana dengan kita? Sebagai murid Yesus, kita pun diutus berdua-dua atau dalam sebuah team work. Pertanyaannya adalah apakah didalam team work kita ada kolaborasi atau pun sinergi? Atau ada team work, tetapi tidak ada kolaborasi atau tidak ada sinergi, sehingga ada yang aktif atau proaktif, namun ada juga yang pasif atau jadi penonton, lalu kemudian mencari-cari kesalahan orang lain. Maka, mari sebelum kita mewartakan orang lain agar bertobat, kita lebih dahulu bertobat. Dengan demikian, kita menjadi manusia baru, pribadi yang baru, yang bisa berkolaborasi, dengan saling meneguhkan, saling menguatkan, saling mengingatkan, saling memberdayakan, saling menginspirasi, saling memberi dan menerima, dalam kelebihan dan kekurangan. Ingatlah bahwa saat ini kita sedang melaksanakan tugas perutusan dari Yesus lewat peran kita masing-masing. Pastikan dalam sebuah team work, harus dibangun kolaborasi atau pun sinergi di antara kita. Kita harus sama-sama bekerja dan bekerja sama-sama, niscaya kesuksesan atau keberhasilan dalam tugas perutusan dapat terwujud dengan baik. Akhirnya, jika selama ini kita tidak bisa berkolaborasi atau tidak bisa bekerja sama dengan yang lain, maka bertobatlah. Semoga demikian.