♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
DAMAI SEJAHTERA, bagi para saudaraku ytk. Saya berharap berjumpa dengan para saudaraku dalam keadaan damai, sehat dan bahagia dalam menjalankan puasa dan pantang.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 11: 29 – 32, yakni tanda Yunus. Yunus adalah seorang nabi dalam perjanjian lama. Kisah tentang Yunus terkenal dengan peristiwa ketika ia ditelan oleh ikan besar. Hal itu terjadi, ketika Tuhan memanggil Yunus untuk pergi ke kota Niniwe untuk memperingatkan penduduknya agar bertobat dari kejahatan mereka, karena jika tidak, Tuhan akan menghancurkan kota itu. Yang luar biasa adalah penduduk Niniwe, termasuk rajanya, mendengarkan peringatan Yunus dan bertobat.
Tuhan melihat pertobatan mereka dan membatalkan niat-Nya untuk menghancurkan kota tersebut. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Niniwe peka terhadap panggilan Tuhan untuk bertobat dan mengubah hidup mereka. Hal ini berbeda dengan orang-orang pada zaman Yesus. Oleh karena itu, Dia mengingatkan bahwa generasi-Nya juga dipanggil untuk bertobat, tetapi mereka sering kali mengabaikan panggilan ini. Maka, konsekuensi dari generasi, termasuk kita yang tidak bertobat adalah pada hari penghakiman, orang-orang Niniwe dan ratu dari Selatan akan bangkit dan menghukum generasi termasuk kita yang tidak bertobat dan tidak mendengarkan hikmat Tuhan. Maka, mari kita memiliki hati yang terbuka dan peka terhadap panggilan Tuhan untuk bertobat dan mengubah hidup kita, sembari tidak mengabaikan tanda-tanda dan panggilan Tuhan yang ada di sekitar kita. Semoga demikian.