Dibalik Hukum Ada Kasih

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

DAMAI TUHAN BESERTAMU, para saudaraku ytk. Agar hal ini terwujud, maka para saudaraku harus membuka hati terhadap Tuhan. Dengan membuka hati para saudaraku akan merasakan damai dan bahagia dalam hidup.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 5: 1 – 3a. 5 – 16, yakni penyembuhan pada hari sabat di kolam Betesda. Orang yang disembuhkan oleh Yesus ini adalah seorang yang lumpuh sudah 38 tahun, yang sedang berbaring di serambi kolam Betesda. Hari itu adalah hari Sabat, hari yang seharusnya bebas dari pekerjaan menurut hukum Yahudi. Ketika orang-orang Yahudi menegur-Nya karena melanggar Sabat, Yesus menjawab, Bapa-Ku tetap bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga (ay. 17).

Pesan bagi kita adalah bahwa Kasih Allah mengatasi aturan formalistik. Yesus tidak mau terbelenggu oleh legalisme agama yang kaku, dingin; bagi-Nya, menyatakan belas kasihan bahkan di hari Sabat adalah wujud dari pekerjaan Bapak-Nya. Juga dengan tindakan-Nya itu, Yesus mau menunjukkan bahwa KASIH dan KEPEDULIAN tidak dibatasi oleh aturan, ruang dan waktu. Ia mengutamakan KEBUTUHAN dan PEMBEBASAN manusia yang menderita di atas legalisme aturan.

pertanyaan Refleksi
1. Apakah kita sering terjebak dalam “aturan” sehingga lupa untuk menunjukkan kasih?
2. Bagaimana kita bisa menjadi saluran kuasa Tuhan untuk membebaskan orang lain dari pergumulan mereka? Yesus mengajarkan bahwa belas kasih adalah inti dari hidup yang sejati.
3. Apakah kita terkadang lebih memprioritaskan kepatuhan pada aturan daripada menolong sesama yang menderita?
4. Bagaimana kita meneladan Yesus, yang melihat kebutuhan manusia di balik tradisi dan hukum?

Ingatlah, bahwa Allah menghendaki belas kasih, bukan sekadar ritual. Aturan atau hukum itu penting, namun yang lebih penting adalah KASIH DIBALIK HUKUM. Maka, mari kita praktikkan KASIH itu lewat tindakan nyata, sekaligus sebagai perwujudan dari IMAN kita kepada Tuhan. Semoga demikian 🙏🙏

“Hukum yang terbesar adalah kasih.” (Matius 22:37-40)*

Selamat pagi, Tuhan memberkati.