♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
DAMAI TUHAN BESERTAMU, para saudaraku ytk. Agar damai Tuhan beserta para saudaraku, maka para saudaraku membuka hati kepada-Nya, sembari menjaga perasaan dan pikiran, sehingga tidak terjerumus ke dalam dosa.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 5: 31 – 47, yakni kesaksian Yesus tentang diri-Nya. Bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari kemarin. Pada hari ini, Yesus menyampaikan tentang kesaksian yang membenarkan identitas-Nya sebagai Mesias. Ia menyebut beberapa saksi: Pertama: Kesaksian Yohanes Pembaptis. Yohanes menjadi PELITA yang sementara, menunjuk kepada Terang SEJATI, yaitu Yesus. Kedua: Kesaksian Karya-Nya. Mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus menjadi bukti bahwa Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Jadi, KUASA Allah Bapak, bekerja melalui diri-Nya. Ketiga: Kesaksian Bapak. Allah Bapak sendiri bersaksi melalui Kitab Suci dan hati orang yang terbuka. Keempat: Kesaksian Kitab Suci. Musa dan para nabi menubuatkan tentang Kristus, tetapi banyak orang GAGAL paham mengenali-Nya, karena HATI yang terpaut pada kemuliaan MANUSIA, dan BUKAN Allah.
Pesan untuk Kita
1. Yesus mengajak kita untuk mencari-Nya dalam Firman, sebab Alkitab menuntun kita kepada-Nya.
2. Iman sejati bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi tentang relasi kasih dan ketaatan.
3. Jangan seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang rajin mempelajari Kitab Suci, tetapi menolak Yesus Sang Mesias, karena keangkuhan mereka.
Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah kita lebih mencari pengakuan manusia atau berakar dalam kebenaran Allah?
2. Apakah hati kita terbuka untuk mendengar dan menerima kebenaran Yesus? Ingatlah, terkadang kita mencari pengakuan dari manusia, tetapi melupakan pengakuan dari Allah. Oleh karena itu, kita diajak untuk percaya bukan hanya dengan akal, tetapi juga dengan iman, agar terang Kristus menerangi hati dan hidup kita.
Maka, mari MEMBUKA hati untuk MENDENGARKAN suara Tuhan melalui Firman-Nya dan karya-Nya dalam hidup kita. Dengan demikian, kita akan memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus, melalui kesaksian cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baik dan benar sebagai murid Yesus yang sejati. Semoga demikian.