♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
DAMAI SEJAHTERA, bagi para saudaraku ytk. Apa kabar para saudaraku? Saya berharap menjumpai para saudaraku dalam keadaan damai, sehat dan bahagia dalam menjalankan puasa dan pantang di masa prapaskah ini, sembari menjaga hati, perasaan dan pikiran agar tidak terjerumus ke dalam dosa.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 7: 1 – 2. 10. 25 – 30, yakni Yesus pergi ke Yerusalem untuk hari raya pondok daun dan pertentangan tentang asal Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini,
Yesus menghadapi tekanan untuk menampilkan diri secara spektakuler di Yudea, bahkan saat nyawa-Nya terancam. Bahkan saudara-saudara-Nya sendiri meragukan cara-Nya yang tersembunyi. Namun, Yesus tetap berpegang pada waktu Bapak-Nya, baru pergi diam-diam ke Yerusalem.
Ketika orang-orang Yerusalem bingung mengapa para pemimpin tidak menangkap-Nya, Yesus menegaskan bahwa asal-usul-Nya dari Allah adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Mereka gagal mengenali-Nya karena terkurung dalam prasangka dan waktu manusia.
Pesan untuk kita dari bacaan Injil ini adalah: Pertama: Kesabaran dalam Waktu Tuhan Seperti Yesus, kita diajak percaya bahwa Tuhan bekerja dalam ketepatan waktu-Nya, bukan menurut keinginan atau tekanan dunia. Kedua: Kesetiaan dalam Panggilan Yesus tidak kompromi dengan popularitas atau ancaman. Ia setia pada misi Bapak-Nya, sekalipun dianggap terlambat. Ketiga: Mengenal Allah yang Sejati Keraguan orang-orang Yerusalem mengingatkan kita untuk membuka mata spiritual atau mata rohani kita bahwa Allah sering hadir dalam cara yang tak terduga. Juga pesan Injil ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita merespon panggilan Tuhan dalam hidup kita, terutama di tengah tantangan atau keraguan.
Pertanyaan Refleksi
1. Apakah kita memiliki keberanian seperti Yesus untuk menjalankan misi yang diberikan oleh Tuhan, meskipun ada hambatan?
2. Apakah kita percaya pada waktu Tuhan yang sempurna untuk segala sesuatu?
Akhirnya, di saat hidup terasa tak pasti, ingatlah bahwa: Tuhan tak pernah terlambat. Ia bekerja dalam diam, menyiapkan waktu yang sempurna bagi kemuliaan-Nya. Sepenggal lirik lagu: Waktu Tuhan pasti yang terbaik.
Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, ku tetap percaya
Waktu Tuhan pasti yang terbaik. Semoga demikian.
.