♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
DAMAI SEJAHTERA, bagi para saudaraku ytk. Saya berharap menjumpai para saudaraku dalam keadaan hati yang damai, jiwa yang sehat dan perasaan bahagia. Suasana damai, sehat dan bahagia adalah anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 8: 1 – 11, yakni perempuan yang berzina. Bacaan Injil hari ini, mengulangi bacaan Injil hari Minggu kemarin. Hal ini tentunya dimaksudkan, agar lebih mendalam merefleksikan perikop tersebut. Dalam kisah ini, para ahli Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang berzina kepada Yesus, dengan maksud ingin menjebak-Nya, antara melanggar hukum Musa (yang menghukum rajam) atau belas kasihan (yang dianggap toleransi dosa). Namun, Yesus menulis di tanah, lalu berkata:
*Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu.* Maka, satu per satu mereka pergi, karena semua menyadari keberdosaan mereka sendiri. Yesus sendiri juga tidak menghukum perempuan itu, tetapi juga tidak mengabaikan atau membiarkan dosa perempuan itu. Yesus berkata kepada perempuan itu:
*Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.*
*Pesan untuk kita:*
1. *Tidak ada satu pun manusia yang tak berdosa*: Kita sering kali dengan cepat MENGHAKIMI, atau MENUDUH, atau menunjukkan KELEMAHAN, KEBURUKAN, KEJELEKAN dan KESALAHAN orang lain, tetapi lupa bahwa kita juga sebenarnya TIDAK JAUH LEBIH BAIK dari mereka, alias kita juga adalah orang berdosa yang MEMBUTUHKAN PENGAMPUNAN. Daripada kita sibuk MELIHAT diri orang lain, sebaiknya kita INTROSPEKSI, jangan sampai kita melihat selumbar di mata orang lain, tetapi balok di mata sendiri tidak kita lihat. Lebih baik kita INTROSPEKSI daripada KOREKSI diri orang lain. _Kedua_: *Kasih yang Menegur* Yesus MENGAMPUNI, tetapi juga menuntut PERTOBATAN. Kasih-Nya bukan PERMISIF, tetapi MEMBEBASKAN kita dari belenggu dosa. _Ketiga_: *Tangan Terbuka Allah*: Di tengah kecaman dunia, Allah memberi kita KESEMPATAN untuk memulai BARU, yang berarti kesempatan untuk BERTOBAT, BERBENAH, BERUBAH dan BERBUAH.
*Pertanyaan Refleksi:*
1. Apakah kita lebih sering menjadi “penghujat” atau “pembawa pengampunan”?
2. Bagaimana kita menanggapi kesalahan orang lain dengan batu atau belas kasih yang mengubah hidup?
3. Apakah kita mampu melihat sesama dengan belas kasih, bahkan ketika mereka jatuh dalam kelemahan & dosa?
4. Apakah kita sendiri mau menerima pengampunan Tuhan dan hidup dalam pertobatan?
Akhirnya, semoga renungan hari ini menginspirasi para saudaraku untuk menjalani hari dengan kasih dan kerendahan hati. Dan jadikanlah diri kita sebagai saluran kasih Allah yang membebaskan. Mudah-mudahan.