Aku Telah Melihat Tuhan

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

DAMAI SEJAHTERA bagi para saudaraku ytk. Saya berharap menjumpai para saudaraku dalam keadaan damai, sehat dan bahagia lahir dan batin. Kita masih berada dalam Oktaf Paskah.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 20: 11 – 18, yakni Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena. Dia adalah murid Yesus yang pertama yang berjumpa dengan Yesus yang bangkit dari kubur. Maria Magdalena berdiri di luar kubur Yesus dengan air mata yang tak terbendung. Hatinya hancur karena Dia yang dikasihinya telah tiada. Bahkan ketika melihat dua malaikat dan Yesus sendiri, ia tidak segera mengenali-Nya. Ia terlalu terfokus pada kesedihannya, hingga tak menyadari bahwa Tuhan sedang berdiri di hadapannya. Namun, saat Yesus memanggil namanya, *Maria!*, seketika itu juga matanya terbuka. Ia pun berseru, *Rabuni!*, yang berarti Guru. Dalam sekejap, KESEDIHANnya BERUBAH menjadi SUKACITA karena ia menyadari: *Tuhan hidup!*. Ia bahkan berlari memberitakan kabar ini kepada murid-murid lain, *Aku telah melihat Tuhan!*

*Pesan Bagi Kita:*
1. *Tuhan Mengenal Kita Secara Pribadi*. Yesus memanggil Maria Magdalena dengan namanya. Ini menunjukkan betapa Tuhan mengenal kita secara intim, bahkan dalam saat-saat tergelap dalam kita kita.

2. *Kesedihan Bukanlah Akhir Cerita* . Seperti Maria Magdalena, kita sering terjebak dalam duka, kesedihan yang mendalam, dan masalah, hingga tak melihat kehadiran Tuhan. Namun, Ia selalu ada, bahkan di tengah keputusasaan kita.

3. *Kita Dipanggil untuk Bersaksi* . Maria Magdalena tidak menyimpan pengalamannya sendiri. Ia segera memberitakan kebangkitan Yesus kepada para murid Yesus yang lain. Begitu pula kita, sebagai orang yang telah *melihat* Tuhan dalam hidup, melalui iman dan penyertaan-Nya, kita semua dipanggil untuk membagikan pengharapan itu kepada dunia. Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah Maria Magdalena dapat *melihat dan berjumpa* dengan Tuhan, karena ia pagi-pagi benar pergi mengunjungi atau datang kepada Tuhan. Pergi mengunjungi atau datang kepada Tuhan adalah sebuah ziarah spiritual atau rohani. Andai Maria Magdalena tidak melakukan ziarah spiritual atau rohani, maka *tidak mungkin dia melihat dan berjumpa* dengan Tuhan.

*Bagaimana dengan kita?* Seperti Maria Magdalena yang mengalami momen yang mengubah hidupnya, setelah *melihat dan berjumpa* dengan Yesus yang bangkit, di mana awalnya, ia menangis di depan kubur yang kosong, merasa kehilangan dan kebingungan. Namun, dalam kesedihannya, Yesus menampakkan diri kepadanya dan memanggil namanya. Saat itu, Maria *melihat dan percaya*, ia menjadi saksi pertama kebangkitan Kristus. Maka, renungan ini mengajak kita untuk bertanya: apakah kita juga selalu mengunjungi atau datang kepada Tuhan melalui ziarah spiritual atau rohani atau selalu mencari Tuhan dalam hidup kita? Sebab, terkadang kita juga merasa kehilangan atau tidak melihat kehadiran-Nya, tetapi Tuhan selalu ada, memanggil kita dengan kasih-Nya. Seperti Maria, kita dipanggil untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya, membawa kabar sukacita kepada dunia, yakni *aku telah melihat Tuhan*.

*Pertanyaan Refleksi:*
1. Apakah kita pernah merasa Tuhan jauh dalam pergumulan kita? Ingatlah bahwa Ia mengenal nama kita dan sedang ada bersama kita, namun bahkan kita tidak menyadari-Nya, karena kita fokus, atau asyik dengan diri kita, kesenangan atau hobby kita. Yang perlu kita sadari adalah Tuhan sudah bangkit, dan akan menampakkan diri-Nya kepada kita, manakala kita melakukan ziarah spiritual atau rohani. Jangan sampai Tuhan SUDAH bangkit dari kubur-Nya, tetapi kita MASIH TERLELAP, atau NYENYAK dalam KUBUR KEMALASAN manusia lama kita.
2. Apa yang membuat kita merasa mengalami pertemuan pribadi dengan Tuhan?
3. Bagaimana kita dapat memberitakan kabar baik tentang kebangkitan Yesus kepada orang lain?
4. Apa yang kita dapat lakukan untuk memperdalam relasi kita dengan Tuhan dan mengalami pertemuan pribadi dengan-Nya?

Akhirnya, mari kita BELAJAR dari Maria Magdalena yang melakukan ziarah spiritual atau rohani dengan mengunjungi atau datang kepada Tuhan. Buahnya adalah dia melihat dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Maria Magdalena memiliki SPIRIT PASKAH KEBANGKITAN YESUS. Dia tidak TIDUR dalam ZONA NYAMAN dalam KUBUR KEMALASAN manusia lamanya. Semoga SPIRIT PASKAH Maria Magdalena menjadi SPIRIT PASKAH kita juga, sehingga kita dapat *melihat dan berjumpa* dengan Yesus yang bangkit dari kubur-Nya. Dengan demikian, PASKAH KRISTUS menjadi PASKAH kita, yang berarti Pasti Aku Selamat Karena Allah Hidup. Amin.