Kesaksian Dua Murid Emaus

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

 

DAMAI SEJAHTERA bagi para saudaraku ytk. Hidup dalam damai adalah kunci untuk hidup sehat dan bahagia. Oleh karena itu, agar para saudaraku bisa hidup dalam damai, maka para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan, agar damai-Nya mengalir dalam hidup pada saudaraku.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 24: 35 – 48, yakni Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus dan Yesus menampakkan diri kepada semua murid.
Dalam bacaan Injil hari ini, dua murid yang telah bertemu Yesus di jalan menuju Emaus kembali kepada para murid lainnya untuk memberikan KESAKSIAN. Mereka menceritakan bagaimana Yesus dikenal oleh mereka saat memecahkan roti. Ketika mereka berbicara, Yesus sendiri hadir di tengah-tengah mereka dan berkata, Damai sejahtera bagi kamu. Melalui kisah Injil hari ini, mengajarkan kepada kita tentang pentingnya KESAKSIAN IMAN. Dua murid Emaus tidak menyimpan pengalaman mereka sendiri, tetapi dengan penuh sukacita membagikannya kepada orang lain. Kehadiran Yesus yang nyata di tengah mereka menunjukkan bahwa Dia selalu hadir ketika kita berkumpul dalam iman dan berbagi kabar baik. Oleh karena itu, renungan ini mengajak kita untuk bertanya: apakah kita juga berani memberikan kesaksian tentang pengalaman iman kita? Ingatlah, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk menjadi SAKSI kebangkitan Kristus melalui cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata, dan cara bertindak. KESAKSIAN kita dapat menjadi berkat bagi orang lain dan MEMBAWA damai sejahtera yang berasal dari Tuhan. Namun, yang perlu digarisbawahi sekali lagi adalah kita bisa menjadi SAKSI kebangkitan, manakala kita telah BERJUMPA dengan Yesus yang bangkit.

Pelajaran bagi kita:
Pertama Allah menyatakan diri dalam keseharian.: Seperti dua murid Emaus, kita diajak menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup sehari-hari, bahkan di saat kita mengalami kebingungan atau kekecewaan. Kedua Kesaksian dimulai dari perjumpaan pribadi dengan Kristus.:
Dua murid Emaus BERSAKSI karena mereka telah melihat dan mengalami atau BERJUMPA dengan Yesus.Tanpa pengalaman iman yang otentik, KESAKSIAN kita kehilangan daya. Ketiga Dipanggil menjadi saksi.: Yesus berfirman, Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa. Itu artinya, kita juga diutus untuk membagikan pengharapan dan kebenaran-Nya, dimulai keluarga, komunitas, dan tempat kerja kita.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah kita peka melihat karya Tuhan dalam hidup kita?
2. Bagaimana kesaksian kita tentang Kristus yang hidup memengaruhi orang di sekitar?
3. Apa yang kita dapat lakukan untuk menjadi saksi yang efektif dan membawa orang lain kepada iman dan harapan?

Mari kita refleksikan, agar hidup kita bermakna dengan menjadi SAKSI kebangkitan Kristus. Semoga demikian.