Ketaatan Membawa Berkat

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

DAMAI SEJAHTERA, bagi para saudaraku ytk. Setiap orang siapapun dia, pasti ingin hidup damai. Kedamaian adalah kunci untuk hidup sehat dan bahagia. Untuk itu, para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan, agar memperoleh damai, sehat dan bahagia.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 21: 1 – 14, yakni Yesus menampakkan diri kepada murid-Nya di pantai danau Tiberias. Dalam bacaan Injil hari ini, para murid Yesus kembali ke kehidupan mereka sebagai nelayan setelah kebangkitan-Nya. Mereka bekerja keras sepanjang malam, tetapi tidak menangkap apa pun. Ketika pagi tiba, Yesus berdiri di tepi pantai Tiberias dan memberikan perintah yang sederhana kepada Petrus dan teman-temannya: Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu. Meskipun mungkin terasa tidak masuk akal bagi mereka, para murid memilih untuk TAAT. Hasilnya, mereka menangkap begitu banyak ikan hingga jala mereka hampir koyak. Yang perlu digarisbawahi bahwa mereka adalah
nelayan yang berpengalaman, namun faktanya mereka gagal sepanjang malam. Tetapi yang luar biasanya adalah mereka mendengarkan suara Tuhan dan memilih untuk taat. Hasilnya seketika jala mereka penuh dengan ikan yang berlimpah! Dari bacaan Injil hari ini, ada beberapa pesan untuk kita, yakni: Pertama Pelajaran tentang Ketaatan: Tuhan sering bekerja melalui Ketaatan Kecil. Murid-murid mungkin berpikir, apa bedanya menebar jala di kiri atau kanan? Namun, justru di situlah mujizat terjadi. Terkadang, Tuhan meminta kita melakukan hal-hal yang tampak sederhana, tetapi ketaatan itulah yang membuka pintu berkat-Nya. Kedua Ketaatan Mengalahkan Pengalaman Manusia:
Petrus dan kawan-kawannya adalah nelayan profesional dan berpengalaman, tetapi pengetahuan dan pengalaman mereka tidak menghasilkan apa-apa. Ketika mereka merendahkan diri dan menuruti suara Tuhan, mereka mengalami kelimpahan. BERKAT Tuhan tidak tergantung pada keprofesionalan dan pengalaman kita, tetapi pada KESEDIAAN kita untuk TAAT. Ketiga Berkat yang Melampaui Akal Sehat: Jala yang tadinya kosong tiba-tiba begitu penuh hingga hampir koyak. Ini menunjukkan bahwa KETAATAN membawa kita kepada BERKAT Tuhan yang lebih dari yang kita doakan atau pikirkan (Efesus 3:20).

Pertanyaan Refleksi:
1. Adakah perintah kecil dari Tuhan yang kita abaikan karena merasa sudah tahu?
2. Apakah kita lebih mengandalkan pengetahuan dan pengalaman sendiri atau tuntunan Tuhan?
3. Bersediakah kita untuk TAAT sekalipun situasi terlihat mustahil?
4. Apakah kita sudah menyerahkan usaha dan perjuangan kita kepada Tuhan?
5. Apakah kita mendengarkan suara-Nya dan mengikuti kehendak-Nya, meskipun terkadang terasa sulit atau tidak masuk akal? Ingatlah, Tuhan selalu menyediakan yang TERBAIK bagi kita, asalkan kita PERCAYA dan TAAT kepada-Nya. Berkat bukan HADIAH untuk KEMAMPUAN kita, tetapi BUAH dari KETAATAN kita. . Amin.