♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
DAMAI TUHAN besertamu para saudaraku ytk. Setiap manusia siapapun dia, pasti selalu ingin hidup damai, sehat dan bahagia. Untuk itu, para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan, agar memperoleh damai, sehat dan bahagia tersebut.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 16: 9 – 15, yakni Yesus beberapa kali menampakkan diri dan mengutus murid-murid-Nya, Yesus terangkat ke surga. Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat bagaimana Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Namun, respons mereka tidak seperti yang diharapkan. Ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka menjadi sorotan utama. Maria Magdalena, yang pertama kali melihat Yesus, membawa kabar sukacita, tetapi para murid tidak percaya. Bahkan ketika dua murid lainnya menyampaikan pengalaman mereka, ketidakpercayaan & kedegilan hati, tetap menguasai mereka.
Yesus akhirnya menampakkan diri kepada kesebelas murid, saat mereka sedang makan. Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Namun, Yesus tidak berhenti di sana. Ia memberikan mereka misi besar: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Oleh karena itu,
renungan ini mengingatkan kita bahwa kedegilan hati sering kali menjadi penghalang untuk menerima kebenaran dan kasih Allah. Ketika kita terlalu terpaku pada keraguan atau ketakutan, kita kehilangan kesempatan untuk mengalami kehadiran-Nya yang nyata. Namun, seperti Yesus yang tetap memberikan tugas mulia kepada murid-murid-Nya, Allah juga tidak menyerah pada kita. Ia terus memanggil kita untuk menjadi saksi kasih-Nya, meskipun kita sering kali gagal percaya.
Refleksi Untuk Kita:
Kedegilan hati sering kali membuat kita buta terhadap karya Tuhan, bahkan ketika bukti-bukti nyata ada di depan mata. Seperti murid-murid, kita mungkin saja mengaku percaya, tetapi ketika Tuhan bekerja dengan cara yang tidak kita pahami atau harapkan, kita meragukan-Nya. Teguran Yesus mengingatkan kita untuk membuka hati, rendah hati, dan percaya sepenuhnya kepada firman-Nya. Kebangkitan Kristus adalah kebenaran yang mengubah segalanya, jangan biarkan hati yang degil membuat kita melewatkan kuasa dan rencana-Nya dalam hidup kita.
Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah ada area dalam hidup di mana kita bersikap keras kepala terhadap kehendak Tuhan?
2. Bagaimana kita dapat melatih hati untuk lebih peka dan percaya kepada Tuhan, bahkan ketika jawaban-Nya tidak seperti yang kita harapkan?
Mari kita BELAJAR untuk MEMBUKA hati, meninggalkan KEDEGILAN HATI, dan dengan iman yang teguh, melangkah dalam panggilan-Nya. Sebab, hanya dengan HATI yang PERCAYA, kita dapat menjadi alat-Nya untuk MEMBAWA kabar sukacita kepada dunia. Semoga demikian. Selamat berakhir pekan.