Dilahirkan Kembali Menjadi Manusia Baru

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

DAMAI SEJAHTERA bagi para saudaraku ytk. Suasana hati yang damai adalah kunci untuk hidup sehat dan bahagia. Untuk itu, para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan, agar para saudaraku memperoleh damai dari Tuhan Sang sumber kedamaian.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 3: 1 – 8, yakni percakapan dengan Nikodemus.Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan percakapan antara Yesus dan Nikodemus. Yesus menyampaikan kebenaran yang mendalam: sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, bingung dengan pernyataan Yesus ini. Ia bertanya bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kembali jika ia sudah tua? Yesus menjelaskan bahwa kelahiran kembali ini bukanlah kelahiran jasmani, melainkan kelahiran dari air dan Roh. Pesan ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus mengalami transformasi spiritual atau rohani atau Transformasi batin. Kelahiran kembali berarti meninggalkan cara hidup manusia lama yang penuh dosa dan menerima cara hidup manusia baru yang dipimpin oleh Roh Kudus yang mengubah hati dan hidup kita. Ini juga adalah panggilan untuk hidup dalam iman, kasih, dan ketaatan kepada Allah. Jadi, Kelahiran baru bukanlah tentang upacara agama atau prestasi manusia, melainkan transformasi batin oleh anugerah Allah. Seperti angin yang tak terlihat tetapi nyata dampaknya, kelahiran baru membawa perubahan radikal: dari kegelapan kepada terang, dari dosa kepada kebenaran, dari kematian kepada kehidupan.

Akhirnya, dalam kehidupan kita sehari-hari, sering kali kita terjebak dalam rutinitas dan pola pikir duniawi. Namun, Yesus mengundang kita untuk membuka hati dan membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Dengan dilahirkan kembali, kita menjadi ciptaan baru yang hidup dalam terang kasih Allah.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah kita sudah mengalami kelahiran baru melalui iman kepada Yesus?
2. Bagaimana hidup kita mencerminkan perubahan oleh Roh Kudus?
Selamat berefleksi. Semoga demikian.