Percaya Kepada Yesus, bukan soal NARASI, Tetapi soal AKSI

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

 

DAMAI BAGIMU para saudaraku ytk. Inilah yang diucapkan oleh Yesus saat Ia menampakkan diri kepada para rasul-Nya. Damai adalah kunci untuk hidup sehat dan bahagia. Oleh karena itu, para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan Sang sumber kedamaian.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 3: 16 – 21, yakni percakapan dengan Nikodemus. Bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari kemarin. Yesus sekali lagi menyampaikan pesan yang sangat mendalam: Sebab begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Ucapan Yesus ini sering menjadi inti dari iman Kristiani, tetapi Yesus juga mengingatkan bahwa percaya kepada-Nya bukan hanya soal PENGAKUAN LISAN atau NARASI yang indah, melainkan soal TINDAKAN nyata atau AKSI yang MENCERMINKAN iman tersebut. Percaya kepada Yesus berarti hidup dalam TERANG. TERANG itu menyingkapkan perbuatan-perbuatan kita, apakah sesuai dengan kehendak Allah atau tidak. Percaya kepada Yesus mengharuskan kita untuk meninggalkan KEGELAPAN, yaitu DOSA dan KEJAHATAN, KEMALASAN, serta memilih untuk hidup dalam KEBENARAN. Ini adalah panggilan untuk BERTINDAK: mengasihi sesama, BERBUAT baik, dan menjadi SAKSI kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari.

NARASI iman yang indah tidak cukup jika tidak diwujudkan dalam AKSI nyata. Percaya kepada Yesus adalah KOMITMEN untuk hidup sesuai dengan AJARAN -Nya, menjadi TERANG bagi dunia, dan membawa KASIH Allah kepada orang-orang di sekitar kita.

Jadi, percaya kepada Yesus bukan hanya sekadar mengaku dengan kata-kata, tetapi melibatkan aksi nyata, yakni: hidup dalam TERANG kebenaran dan menjauhi KEGELAPAN dosa. Yesus menekankan bahwa orang yang melakukan kebenaran akan datang kepada TERANG, sementara yang berbuat jahat justru BERSEMBUNYI. Ini menunjukkan bahwa iman sejati selalu menghasilkan TRANSFORMASI atau perubahan PERILAKU. oleh karena itu, percaya kepada Yesus berarti: Pertama Menerima kasih-Nya secara radikal, lalu membagikannya kepada sesama. Kedua Berani hidup dalam TERANG, yaitu transparan, jujur, dan sesuai firman Tuhan.
Ketiga Menolak kegelapan, termasuk kompromi dengan dosa atau sikap pasif dalam iman atau kemalasan.

Pertanyaan Refleksi:
Percaya kepada Yesus bukanlah sekadar NARASI indah di bibir, tetapi AKSI konkret dalam hidup. Oleh karena itu, maka:
1. Apakah iman kita sudah terlihat dari cara kita mengasihi, bersikap adil, dan berdiri untuk kebenaran?
2. Apa yang membuat kita merasa terpanggil untuk melakukan TINDAKAN yang nyata dalam iman kita?
3. Bagaimana kita dapat hidup dalam kasih dan kebenaran serta melakukan perbuatan yang baik dan mulia?
4. Apa yang kita dapat lakukan untuk membawa dampak positif bagi orang lain dan memuliakan Tuhan?

Akhirnya, mari kita datang kepada TERANG itu dan biarkan hidup kita menjadi BUKTI nyata dari percaya kita. Semoga demikian.