Sehebat Apapun Kita, Tanpa Tuhan Kita Tidak Bisa Apa-apa

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

DAMAI BERSAMAMU, para saudaraku ytk. Hati yang damai dan pikiran yang positif adalah kunci untuk hidup sehat dan bahagia. Oleh karena itu, para saudaraku harus membuka hati dan pikiran kepada Tuhan. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu Paskah III.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 21: 1 – 14, yakni Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat bagaimana para rasul Yesus kembali ke kehidupan lama mereka sebagai nelayan setelah kematian Yesus. Mereka bekerja sepanjang malam, tetapi tidak menangkap apa-apa. Namun, ketika Yesus hadir dan memberi mereka petunjuk, mereka mendapatkan hasil yang luar biasa, jaring atau jala mereka penuh dengan ikan. Kisah ini mengajarkan dan menyadarkan kita bahwa sehebat apa pun keahlian atau usaha dan kemampuan kita, tanpa campur Tuhan, kita tidak akan mencapai hasil yang diharapkan atau sering kali hasilnya sia-sia. Para rasul adalah nelayan yang berpengalaman, tetapi mereka tetap gagal tanpa campur tangan atau bimbingan Tuhan Yesus. Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa keberhasilan atau kesuksesan bukan hanya soal keterampilan, kompetensi, atau kerja keras, atau pengalaman, tetapi juga tentang bersandar kepada Tuhan. Jadi, ini adalah pelajaran tentang ketergantungan mutlak pada Tuhan. Kita mungkin mengandalkan kemampuan diri, rencana, atau teknologi, tetapi harus tetap rendah hati dan sadar bahwa tanpa campur tangan Tuhan, kita sesungguhnya tidak bisa apa-apa, dan bahwa tanpa penyertaan-Nya, segala usaha kita bisa berakhir dengan frustrasi. Sebaliknya, ketika kita merendahkan hati, mendengar suara-Nya, dan taat pada perintah atau pimpinan-Nya, Tuhan mampu membuka jalan yang tak terduga dan memberkati kita melampaui akal manusia. Oleh karena itu, kita harus jujur bahwa terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengandalkan kekuatan, kemampuan, pengalaman, atau strategi sendiri. Namun, ingatlah selalu bahwa tanpa campur tangan Tuhan, semua itu bisa menjadi sia-sia. Ketika kita melibatkan atau menyertakan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita, Dia akan membimbing dan memberkati usaha kita dengan hasil yang melimpah.

Pertanyaan Refleksi:
1. Di bidang apa saja kita masih mengandalkan kekuatan, kemampuan, keterampilan sendiri tanpa melibatkan Tuhan?
2. Bagaimana kita bisa belajar lebih peka mendengar dan taat pada pimpinan-Nya dalam hidup sehari-hari?
Selamat berefleksi…. dan Selamat berhari Minggu.