Mendengarkan Suara Yesus

Frater

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

 

 

DAMAI BAGIMU, para saudaraku ytk. Semoga para saudaraku dalam keadaan damai, sehat dan bahagia. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu Paskah IV.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 10: 27 – 30, yakni Yesus ditolak oleh orang Yahudi. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berkata, *Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.* Pernyataan ini menunjukkan bahwa hubungan kita dengan Yesus bukan hanya sekadar percaya, tetapi juga tentang mendengarkan tidak hanya dengan telinga indrawi, melainkan juga telinga hati, atau batin, dan mengikuti-Nya dengan setia.Sebagai domba-domba-Nya, kita dipanggil untuk selalu peka terhadap suara-Nya di tengah hiruk-pikuk atau kebisingan dunia. Suara Yesus dapat kita dengar melalui firman-Nya, doa, ibadat dan Ekaristi serta bimbingan Roh Kudus. Namun, sering kali kita lebih sibuk mendengar suara dunia, suara setan yang terus-menerus menggoda, daripada mendengar panggilan-Nya. Ketika kita benar-benar mendengarkan Yesus, kita akan menemukan ketenangan, kedamaian, dan kepastian dalam hidup. Dia menjanjikan *hidup yang kekal* bagi mereka yang mendengarkan dan mengikuti-Nya.

*Pertanyaan Refleksi untuk kita:*
1. *Apakah kita peka mendengarkan suara Yesus?* Kuncinya kita harus meluangkan waktu untuk mendengarkan suara-Nya, melalui Firman, doa, ibadat dan Ekaristi,serta nasihat yang sesuai kebenaran.
2. *Apakah kita benar-benar mengenal-Nya?* Agar kita benar-benar mengenal-Nya, maka kita harus tinggal di dalam Dia, dengan selalu menjalin relasi SPIRITUAL yang intim dan intens dengan-Nya.
3. *Apakah kita yakin akan pemeliharaan-Nya?* Yesus menjamin hidup kekal dan perlindungan abadi bagi yang percaya.

Maka, mari kita belajar untuk semakin dekat dengan-Nya, mendengarkan suara-Nya, lewat telinga hati atau batin serta berjalan dalam kehendak-Nya. Semoga demikian. Selamat berhari Minggu.