KAPAL tol laut KM Caraka Jaya Niaga III-22, Senin 22 Februari 2016 sekitar pukul 7.35 Wita telah masuk di Pelabuhan Ba’a, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Kapal berkapasitas 3258 GT tersebut nantinya diperuntukan mengangkut bahan-bahan pokok hingga bahan bangunan serta potensi daerah di berbagai sektor seperti beras, bawang merah, semangka, rumput laut, kopra, sapi, kerbau dan kuda. Pengusaha besar maupun kecil dapat memanfaatkan kapal itu.
Kapten Fauzi Indrijanto didampingi Mualim 1, Hendra Agustinus., Kepala Kamar Mesin, Bambang Purnomo mengatakan program pemerintah, tol laut ini untuk menurunkan disparitas harga di daerah, “untuk rutenya yaitu, Surabaya, Larantuka, Lewoleba, Rote, Sabu dan Waingapu” tambah Fauzi. “jadi potensi daerah bisa dijual keluar, harga barang bisa turun,” katanya.
Program tol laut untuk kepentingan kebutuhan masyarakat Rote Ndao pada umumnya program tersebut sangat baik dan sangat membantu sekali dalam penekanan harga barang yang selalu naik secara tidak teratur. Lanjut Fauzi, nantinya selain pihak pemerintah, ada juga pihak swasta juga turut menggerakkan roda perekonomian, “jadi mari semua bersinergi baik swasta maupun pemerintah untuk bersama mendukung program ini” harapnya.
Pantauan media ini, kedatangan Kapal tol laut KM Caraka Jaya Niaga III-22 yang akan beroperasi melayani masyarakat Kabupaten Rote Ndao itu disambut oleh pemerintah dan masyarakat dengan positif.
Sambutan positif dari pemerintah dan masyarakat tersebut ditandai dengan penjemputan nahkoda dan awak kapal oleh wakil bupati Rote Ndao, Jonas Lun di dampingi oleh Asisten I Origenes M Boeky dan Asisten II Melyanus Mandala serta pimpinan SKPD terkait di lingkup Kabupaten Rote Ndao, Kapolsek Lobalain, AKP Andreas Manafe dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ba’a, Cristofel Kinbenu.
Di gedung pelabuhan Ba’a, wakil bupati Rote Ndao, Jonas Lun juga mengalungkan selendang serta pengenaan Ti’I Langga (topi khas Rote Ndao) kepada nahkoda kapal, Kapten Fauzi Indrijanto, Mualim 1 Hendra Agustinus dan kepala Kamar Mesin Bambang Purnomo. Setelah itu wabup Lun beserta semua pimpinan SKPD bersama nahkoda coffee morning di ruang VIP pelabuhan Ba’a sambil membicarakan hal-hal terkait tol laut bersama beberapa pengusaha di Rote. Kapten Fauzi juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Rote Ndao yang telah menerima kedatangan mereka. Ia juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat Rote Ndao.
Pemerintah daerah dan masyarakat Rote Ndao menyambut baik program tol laut yang dicetuskan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Di ruangan VIP pelabuhan Ba’a, Senin 22 Februari 2016 Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas Lun mengatakan pemerintah daerah dan masyarakat Rote Ndao menyambut baik tol Laut, “hari ini merupakan titik awal, ini merupakan satu solusi untuk lebih bersemangat atas kehadiran tol Laut. Ekonomi lokal juga siap menyambut tol laut,” kata Lun saat berbincang bersama nahkoda kapal tol laut, KM Caraka Jaya Niaga III-22, kapten Fauzi Indrijanto, Mualim 1, Hendra Agustinus dan kepala Kamar Mesin, Bambang Purnomo.
Lanjut Lun, kabupaten Rote Ndao mempunyai potensi yang tidak kalah dengan daerah lainnya. Ia menjelaskan terkait potensi itu ada di beberapa sektor, yakni sektor pertanian memiliki 76.000 Ton Gabah, beras 38.000 Ton. “kita di rote juga surplus padi,” tambahnya. Selain itu ada juga bawang merah, semangka dan kopra.Sementara itu, untuk potensi hewan, tahun ini kuotanya Sapi 3.500 ekor dan Kerbau 600 ekor serta Kuda. Sedangkan potensi kelautan diantaranya garam dan rumput laut.
Salah satu pengusaha rumput laut di Rote, Bima Fanggidae EXPO NTT di Pelabuhan Ba’a, Senin 22 Februari 2016 mengatakan sangat menyambut baik program tol laut karena mempermudah pengiriman barang. ” Lebih mempermudah, karena kirim barang ke Surabaya hampir Rp 7.000.000, kalau dengan tol laut sekitar Rp 4 jutaan. “kita biasa kirim 16 ton rumput laut. Sebulan bisa 2 sampe 3 kali tergantung permintaan,” kata Bima. Jenis rumput laut yang dikirim Rumput Laut Cottoni Hijau (Sakol).
Terpisah, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Ba’a, Cristofel Kinbenu di ruang kerjanya, Senin 22 Februari 2016 mengatakan kesiapan fasilitas pelabuhan Ba’a dalam rangka mendukung tol Laut sudah memadai. “untuk fasilitas kita ada dermaga, lapangan penumpukan kontener, gudang penumpukan barang, 1 unit alat bongkar muat (crane darat) kapasitas 10 ton. Operator bongkar muat juga sudah siap” jelas Kinbenu. Lanjutnya, pemerintah daerah perlu sosialisasi kepada pengguna jasa hasil bumi untuk memberdayakan angkutan tol Laut. ♦ ido
Kapal ‘Tol Laut’ Caraka Jaya Niaga III-22 Perdana Tiba di Pelabuhan Ba’a
