Selanjutnya, pada Rabu 8 September 2021, pencarian kembali dilanjutkan dengan melibatkan petugas Polsek Rote Barat, enam orang tim Basarnas Rote Ndao, lima orang petugas BPBD Rote Ndao, petugas Kecamatan Rote Barat, pihak keluarga, rekan kerja, Hamba Tuhan (Tim doa), serta masyarakat di Wilayah Rote Barat yang diperkirakan berjumlah 100 orang. Ratusan orang tersebut lanjut Anam, dibagi dalam beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok melakukan pencarian di hutan bagian timur Desa Oenggaut, Desa Nemberala, Desa Sedeoen dan Desa Bo’a.
Ditemukan dalam kondisi kelaparan Pukul 15.45 WITA, Maxi berhasil ditemukan oleh salah satu kelompok tim pencarian yang beranggotakan Kanit Reskrim Polsek Rote Barat Aipda Antonius K Fahik bersama rekan kerja atau keluarga.
Baca juga: Pemerintah Pusat Dorong Daerah PPKM Level 1-3 Laksanakan PTM Terbatas
Dia ditemukan di hutan dekat Danau Oeoi, perbatasan Desa Nemberala dan Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat dalam kondisi kelaparan.
Maxi lalu dievakuasi ke rumahnya di Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat.
“Maxi sempat diperiksa oleh petugas Puskesmas Delha dengan tensi normal,” kata Anam.
Anam menyebut, Maxi diketahui berasal dari Kabupaten Sikka. Dia merupakan guru yang bertugas di Kecamatan Rote Barat sejak tahun 1998 dan belum berkeluarga.
Baca juga:Pria di Ngada Tega Hamili Keponakannya Sendiri, Ini Kronologinya
“Selama ini dikenal dengan pribadi yang sangat tertutup dan tidak bersosialisasi dengan warga sekitar,” kata dia.
♦kompas.com