Petani Tesabela Bersyukur Harga Cabai Naik

PARA petani cabai rawit di kompleks pertanian Lita Manalu, Desa Tesabela, Kecamatan Pantai Baru, Kab. Rote Ndao, bersyukur dengan terjadinya kenaikan harga cabe rawit beberapa pekan terakhir. Salah seorang petani yang ditemui wartawan pada Minggu (8/1) siang, Aranci Leoanak mengungkapkan, sebagai petani, dirinya senang karena harga cabai rawit terus mengalami kenaikan.
Lanjut Aranci, begitu ia akrab disapa, saat ini, pihaknya menjual cabai dengan sistem per kaleng ukuran 1 liter seharga 17 ribu per kaleng, yang mana 3 kaleng untuk ukuran 1 kg.”3 kaleng baru 1 kg, kami jual dengan 51 ribu per Kg. Pedagang langsung datang ambil di lokasi” ujarnya. Ia mengatakan, kenaikan harga baru dirasakan oleh petani di Tesabela sejak Jumat(6/1) lalu.
Lanjutnya, sebelum November 2016 lalu, cabai yang dijual harganya sangat rendah, 1.500 per Kg.Mulai November barulah terjadi kenaikan harga sampai saat ini. Dikatakannya, sebagai petani, ia berharap harga cabai bisa tetap bertahan.
Petani lainnya, Andareas Leoanak menambahkan, selama penanaman, pihaknya hampir tidak menemukan kendala berarti. Kendati demikian, saat panen yang bersamaan dengan musim hujan mempengaruhi hasil panen yang mana banyak buah cabai yang rusak karena terkena penyakit jamur. Hal ini tentunya mempengaruhi hasil panen. Ia mengatakan, cabai yang dipanen, tidak hanya dijual kepada pedagang di Kota Ba’a tetapi juga dikirim ke Kota Kupang. Pada Sabtu 7 Januari 2017, dirinya mengirim ke Kupang dengan menyewa perahu motor di Papela sebanyak 220 Kg cabai rawit. Ia memperoleh keuntungan kotor mencapai 11 juta lebih.
Terpisah, pantauan Rool di Pasar Metina, Kota Ba’a, hanya terlihat 2 orang pedagang yang menjual cabai rawit. Salah seorang penjual, Ferdi mengatakan, dirinya membeli cabai dari para petani di wilayah Pantai Baru dengan harga 50 ribu per Kg dan menjual kembali seharga 60 ribu per Kg. Menurutnya, banyak pembeli yang mengeluhkan harga yang naik drastis. ♦ ido/rool