Petani Rumput Laut Di Oeseli Dapat Bantuan Rp. 1 Miliar

Sebanyak 700 orang yang tergabung dalam 70 kelompok tani rumput laut didesa Oeseli kecamatan Rote Barat Daya (RBD),Kabupaten Rote Ndao tahun anggaran 2015 akan mendapat bantuan dana sebesar  Rp. 1 miliar dari Kementerian Desa Pembangunan daerah tertinggal dan Transmigrasi (KPDT) demikian diungkapkan Pelaksana Tugas kepala Dinas kelautan dan Perikanan kabupaten Rote Ndao, Alexander Modok kepada EXPO NTT diruang kerjanya, Sabtu 13 Juli 2015.
Dikatakan Modok,Dana yang bersumber dari Dana Anggaran dan Pendapatan belajanja Nasional (APBN), ditujukan kepada para petani rumput laut, bertujuan untuk meningkatkan mutu rumput laut, sehingga dan tersebut digunakan untuk pengadaan RAK Pencemuran Rumput laut Baja Ringan, untuk mengantikan para petani yang selama ini hanya menggunakan jemuran apa adanya, sehingga hasil yang dihasilkan mutunya dibawah standar,tetapi dengan adanya bantuan hendaknya mutu rumput laut meningkat dan akan dijadikan sebagai kebun bibit diwilayah Rote Ndao.
”Tahun anggaran 2015, 700 orang petani yang tergabung dalam 70 kelompok akan mendapat bantuan dana Rp. 1 Miliar dari kementerian KPDT, dana bantuan tersebut akan diterima langsung dalam bentuk barang yakni RAK Jemur Baja Ringan, tujuannya agar petani rumput laut bisa gunakan untuk menjemur rumput laut, selama ini wilayah tersebut sesuai hasil identifikasi rumput lautnya bermutu,tetapi saat dijual kotor, karena proses jemurannya, apa adanya,” kata Alex.

Alexander Modok  (1)Menurut Alex kepastian para petani mendapat rumput laut, dikarenakan sebelumnya ada tim dari  kementerian PDT telah turun lokasi untuk melakukan identifikasi terkait dengan proposal yang diberikan pemerintah Rote Ndao melalui Dinas Perikanan, dari hasil identifikasi tahun anggaran 2015 sebanyak 700 orang yang tergabung dalam 70 kelompok akan mendapat bantuan RAK jemuran baja ringan.
Mengenai kepastian bantuan tersebut Alek mengatakan sesuai hasil koordinasi pihaknya bersama tim verifikasi data dari Kementerian PDT, saat ini dalam persiapan tender yang akan dilakukan ditingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga kepastian waktunya dalam tahun anggaran 2015.
Alex juga mengatakan sesuai dengan data yang dihimpun pihaknya diwilayah Kabupaten Rote ndao sangat potensial untuk rumput laut, karena areal berpotensi berjumlah 32 ribu hektar,tetapi saat ini baru digunakan 2.11 hektar, dengan bantuan RAK rumput laut kedepan wilayah lain akan mengambil bibit ungul di wilayah Desa Oeseli kata Alex.

ido