Dalam rangka Sambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-70 tahun, 17 Agustus 2015, Kemunitas batu Akik (KBA) Rote Ndao bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao mengelar Pameran batu Akik yang digelar selama 10 hari yakni 5 Agustus – 14 Agustus 2015 mendatang kegiatan pameran batu akik tingkat Kabupaten Rote Ndao berlangsung dilapangan upacara kantor Bupati Rote Ndao
Sambutan Bupati Rote Ndao, Drs Leonard Haning, MM dalam pembukaan Pameran batu Akik dan Batu Mulia tingkat kabupaten Rote Ndao, Rabu 5 Agustus 2015 malam hari. memberikan apresiasi kepada para komunitas batu akik Rote Ndao yang memiliki niat untuk mengelar batu Akik. “saya beri apresiasi kepada komunitas Batu Akik yang bertemu saya dan mengutarakan niat, untuk gelar pameran, sehingga malam ini saya langsung buka kegiatan,karena selama ini mereka dari kali ke kali, bukit ke Bukit cari batu hari ini saya buka sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan alam” kata Haning
Bupati haning berharap dengan digelar pameran tersebut komunitas Batu Akik (KBA) Rote Ndao bisa mengindentifikasi jenis-jenis batu, dan daerah asal batu tersebut, sehingga Batu Akik dan batu Mulia diwilayah Rote Ndao bisa diketahui jenis apa, dan kualitasnya, serta terbanyak dari wilayah mana. selesai Pameran diharapkan Ketua Komunitas menyerahkan jenis Batu agar bisa dibawah ke ahli geologi di Bandung untuk diketahui berapa skala Hostnya Kata haning
Dalam kesempatan itu pula, Bupati haning berjanji pemerintah akan bantu pengarajin batu akik modal dan fasilitas, karena yang ikut pameran sebanyak 14 pengrajin, pemda akan memberikan bantuan mesin Poles batu Akik berjumlah 30 unit,agar ketua komunitas bisa membagikan kepada pengrajin batu yang belum ada fasilitas kata haning
Bahkan haning juga berjanji bahwa pemerintah akan mematengkan nama dan jenis batu akik Rote sesuai peraturan Bupati, karena batu akik masuk dalam jenis galian C, dimana galian C kewenanganya di daerah, kalau batu mulia urusannya dilevel lebih tinggi kata Haning.
Samuel Faot Salah satu Pengrajin batu Akik mengatakan jenis batu akik di Rote jumlahnya dan jenisnya variatif coraknya, sebagian sudah terkenal, saat ini dua jenis batu akik yang diminati warga diluar rote yakni Bulu Macan dan Levender, jika dijual sudah jadi cincing, per cincing dihargai Rp.300 Ribu – Rp.500 Ribu. Dengan digelar pameran batu akik dan batu mulia batu Rote akan dikenal luas. “Batu Lokal sudah dikenal luas warga diluar Rote yakni batu Bulu Macan dan Levender, biasa pemesan dari luar Rote pesan dari Autlet kami per unit sudah jadi cincin harganya Rp.300 – 500 Ribu.”
Sementara itu, Ketua Komunitas Batu Akik Rote yang juga ketua Panitia Pameran Batu Akik Frans Mooy, SH mengatakan jumlah komunitas batu akik yang mengikuti pameran sebanyak 14 stand, hasil yang dipamerkan bongkahan batu lokal, cincing dan juga menerima pesanan pembuatan cincing dan liontin. Sesuai identifikasi para pengrajin batu akik di wilayah Rote Ndao memiliki kualitas yang baik, bahkan ada sebagian batu yang tidak ada didaerah lain,dengan dukungan pemda.
ido