Mantan Sekda Ende jadi Direktur RSUD W.Z.Yohanes Kupang.
Banyak kalangan yang bertanya kritis, ada apa dengan mantan Sekda Ende,mantan Kepala Bappeda dan mantan Kepala Dinas Kesehatan dilingkungan Kabupaten Ende drg.Dominikus Minggu Mere M.Kes mau menerima jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan yang pernah disandangnya. Kalangan DPRD NTT mengkritis diduga ada KKN dalam pengangkatan Domi Mere, demikian ia biasa disapa menjadi Direktur RSUD W.Z.Yohanes Kupang.” Seharusnya dalam rekrut pejabat seperti Direktur RSUD Kupang harus presentasi di DPRD. Masalahnya RSUD Kupang adalah salah satu lembaga layanan publik yang harus dipimpin seorang pejabat yang kridibel, dan mampu menyelesaikan persoalan yang sudah sangat parah.Istilahnya, RSUD itu manusia yang sudah tua dan sakit keras tak pernah sembuh-sembuh. Kalau saya ditanya, apakah setuju Direktur RSUD Kupang dipimpin oleh pejabat yang pernah duduk dieselon dua, saya jawab tidak setuju.Mengapa, karena orang yang pernah duduk di eselon dua lalu diberi jabatan pada lembaga strategis sudah tidak logis. Yang menjadi pertanyaan, apakah karena si pejabat nganggur, hanya jadi staf biasa di lingkungan Setda NTT lalu diangkat jadi Direktur Utama RSUD W.Z.Yohanes Kupang? Ya, masyarakat akan menagih janji Bapak Domi Mere.Kita lihat butuh waktu berapa lama, membenahi rumah sakit yang sudah sakit keras itu. Mulai dari benah organisasi yang semrawut, pelayanan yang buruk,sampai lingkungan rumah sakit yang kumuh dan tak terawat,” kritikan ini disampaikan anggota DPRD NTT dari Fraksi Gerindera Viktor Lerik,SE kepada EXPO NTT Selasa 1 September 2015. Keluhan atas diangkatnya Domi Mere menjadi Direktur RSUD Kupang juga disampaikan anggota dewan Mercy Piwung dari Partai Hanura,Jefriun Banunaek dari PKPI,dan Bony Jebarus dari Partai Demokrat. Para anggota dewan mengharapkan pejabat yang baru,harus mampu melakukan sejumlah perubahan,mampu membenahi kondisi rumah sakit yang semrawut, dan terpenting ialah tidak kolusi,korupsi dan nepotisme dalam pelaksanaan proyek pengadaan obat-obatan sarana maupun fasilitas rumah sakit. Viktor Lerik menduga, DOmi Mere menerima jabatan Direktur RSUD W.Z.Yohanes Kupang karena nilai uangnya ratusan milias.” Kalau Sekda di Ende ya,uangnya tidak sebesar di RSUD Kupang.PAD Ende berapa,sementara nilai proyek untuk RSUD W.Z.Yohanes sangat besar. Saya menduga ini alasannya,sehingga bersedia mendudukki jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan yang pernah didudukkinya yaitu Sekda,” kata Viktor Lerik. Sekda NTT Frans Salem kepada EXPO NTT Senin 31 Agustus 2015 menjelaskan,” Pengangkatan drg.DOminikus Mere sudah sesuai prosedur. Beliau tadinya staf biasa di lingkungan Setda NTT.Ketika Pemda NTT membuka lowongan untuk jabatan Direktur RSUD W.Z. Yohanes,Pak DOmi Mere ikut melamar. Beliu ikut seleksi dan kebetulan lolos seleksi. Jadi tidak masalah, sejauh yang bersangkutan bersedia walau pernah mendudukki jabatan lebih tinggi.Sedangkan jabatan Direktur RSUD W.Z.Yohanes Kupang sejejer eselon II/B.Ya kita harapkan mampu melakukan perubahan sesuai permintaan gubernur ketika dilantik Senin 31 Agustus 2015 siang,” jelas Sekda Fransiskus Saleam. Drg.DOminikus Mere kepada EXPO NTT Selasa 1 September 2015 siang menjelaskan,alasan utama bersedia menjadi Direktur RSUD W.Z.Yohanes Kupang ialah pengabdian.” Bukan jabatan, saya ini golongan IV/d, usia masih muda,55 tahun.Soal pandangan miring siapapun,silahkan saja.Tetapi waktu yang akan menentukan saya mampu melakukan perubahan dan pembenahan,sekali lagi nanti waktu yang menentukan,” jawab Domi Mere dengan nada lugas sambil tertawa lepas.Domi Mere mengaku sedang berada di lantai dua kantor Gubernur NTT hendak bertemu Gubernur Frans Lebi Raya. Seperti diwartakan,Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, para medis di semua Rumah Sakit harus melayani orang sakit menjadi sembuh bukan membuat mereka semakin sakit karena pelayanan yang tidak becus. “Saya minta, para medis yang bertugas di Rumah Sakit terutama RSUD Prof. W.Z. Jonannes Kupang untuk meningkatkian pelayanan dan memberikan dedikasi yang baik untuk melayani orang sakit. Orang sakit itu harus dibuat menjadi sehat bukan malah semakin sakit,” kata Gubernur ketika melantik Direktur RSUD Prof. W.Z. Jonannes Kupang, Drg. Dominikus Minggu. M. Kes di aula Rumah jabatan Gubernur NTT, Senin, 31 Agustus 2015. Selain melantik Dominggus, Gubernur juga melantik Kepala Biro Perkonomian Setda NTT, Dr. Kerong Ahmad Petrus. Minggu menggantikan pejabat lama Alfons Anapaku yang hingga kini masih dalam perwatan medis karena sakit, sementara Kerong menggantikan Marius Ardu Jelamu yang sudah dilantik menjadi Kadi Periwisata Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Gubernur mengingatkan Dominggus sebagai direktur RSUD Kupang bahwa, orang yang datang ke RSUD harus dilayani dengan cepat, karena dia datang dengan harapan cepat sembuh. “Segera layani mereka, jangan tanya soal biaya. Biaya itu nanti diatur kemudian tetapi layani mereka dulu karena mereka dating dengan harapan cepat sembuh. Jangan permasalahkan bahkan mengutamakan masalah biaya dan melupakan pelayanan,” tegas gubernur. Gubernur mengatakan, semua elemen yang bertugas di RSUD Kupang harus kompak dalam pelayanan di RSUD milik pemerintah provinsi NTT ini. Harus gelar rapat-rapat berkala untuk membahas dan mencari solusi dari berbagai masalah yang ditemukan. Rapat itu sangat penting dan harus dilakukan secara berkala. “Ada masalah yang muncul dalam pelayanan di RSUD harus dibicarakan bersama dalam rapat. Jangan biarkan masalah itu mencuat keluar dan menjadi masalah yang lebih besar,” tegas gubernur. Dia mengingatkan, sistem pelayanan, sumber daya manusia dan fasilitas harus dibangun dan dibenahi dengan baik untuk memenuhi harapan masyarakat banyak.“Kita layani manusis, karena layani mereka sebagai manusia yang membutuhkan pertolongan. Jangan abaikan mereka,” katanya. Terkait pengangkatan Domi Mere sebagai Direktur RSUD Kuang, harian V-News menulis tajuk dengan judul,” Direktur Baru, RSUD Baru”.Berikut ulasan,” Berita gembira buat publik manakala dr Dominggus Minggu Mere dilantik sebagai direktur baru RSUD WZ Johannes-Kupang. Setelah lama menanti dan akhirnya direktur itu pun datang juga. Kita bergembira tentu disertai asa besar bahwa pemimpin baru dapat membarukan RSUD tersebut. Telah menjadi perbincangan umum bahwa problem buruknya pelayanan RSUD tersebut juga berakar pada lemahnya kepemimpinan. Karenanya dibutuhkan figur kuat merombaknya hingga menjadi RS yang layak disebut rumah untuk menyehatkan yang sakit, bukan tempat penambah rasa sakit dan tempat pelenyapan nyawa. Terisinya pimpinan yang lama lowong itu juga memberi harapan agar RSUD itu diisi oleh perbaikan-perbaikan penting seperti infrastruktur, SDM, sanitasi dan mutu pelayanan. Jadi, terpilihnya dr Dominggus beriringan dengan harapan besar akan kerja keras dan perhatian seriusnya membaharui RS tersebut. Cita-citanya hanya untuk perbaikan citra RSUD itu. Ia dipilih tentu karena mampu dan mau. Mampu mengubah kinerja dan mau mengurusnya dengan sepenuh hati. Pelantikannya hari ini mesti meniupkan angin segar dan memberi wajah baru bagi RSUD tersebut. Harapan itu kiranya ada dalam benak direktur baru itu. Pimpinan baru dengan cara kerja baru. Baru pelayanannya dengan menanggalkan pelayanan buruk. Baru manajemennya dengan merombak sistem lama yang amburadul. Baru manakala infrastruktur dan fasilitasnya ditambah seperti air, kebersihan, kenyamanan dan seterusnya. Paling penting adalah bahwa kehadiran direktur baru ini dapat menemukan solusi-solusi dari seluruh persoalan RSUD. Ia serius mengubah sedikit demi sedikit hal-hal yang menjadi keluhan publik. Keluhan-keluhan itu tentu sudah sangat dipahami oleh RS dari berbagai persoalan yang selama ini menjadi perbincangan publik. Soal pelayanan, administrasi, infrastruktur, sanitasi, sikap para tenaga medis dan seterusnya. Kita pun berharap agar pemprov memberi dukungan penuh agar RSUD ini mencapai perubahan yang diinginkan bersama. Publik tidak hanya menaruh harapan perubahan itu di pundak direktur tetapi juga pada dukungan kuat dari Pemprov. Dukungan Pemprov berupa penambah fasilitas dan infrastruktur yang masih kurang. Jadi, prioritas pelayanan kesehatan lebih urgen ketimbang menghabiskan dana untuk kantor baru gubernur. Semoga direktur baru itu dapat memberi pembaharuan besar bagi peningkatan mutu pelayanan dan infrastruktur RSUD. Selamat bekerja pak direktur dan salam sukses.
wjr