Masyarakat Supul pendukung tambang minta Gubernur NTT ke lokasi

masyarakat supul minta gubernur turun ke lokasi tambang

WARGA Masyarakat desa Supul Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan Senin 2 November 2015 mendatangi kantor Bupati dan DPRD TTS untuk menyampaikan surat dukungan kepada PT. Soe Makmur Resources (SMR) agar tetap melakukan tambang mangan dikecamatan Kuatnana. Tokoh masyarakat tersebut adalah Stefanus Nesimnasi, Dominggus Banu, Obet Beti, Alfinus Nesimnasi, Yeter Selan dan Yusuf Nesimnasi. Kedatangan mereka untuk memberikan tembusan surat pernyataan sikap dan dukungan kepada PT. SMR tetap melakukan tambang, surat tersebut juga dikirimkan kepada Gubernur NTT.
Koordinator rombongan Alfinus Nesimnasi didampingi sejumlah masyarakat tersebut seusai menyerahkan surat tembusan ke kantor DPRD TTS, kepada wartawan mengatakan bahwa isi surat tersebut intinya adalah pernyataan sikap masyarakat Kecamatan Kuatnana dan Amanuban Tengah mendukung penuh aktifitas PT SMR, ” Kami meminta Bapak Gubernur dan DPRD NTT segera turun ke lokasi pertambangan untuk milihat dari dekat kondisi lokasi pertambangan saat ini.”
Pasalnya, masyarakat merasa aktifitas PT SMR saat ini justru sangat membantu mereka yakni merubah lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif. Sehingga pandapatan ekonomi mereka meningkat. Selain itu, masyarakat di wilayah tambang juga mendapat perhatian serius dari perusahaan seperti menyediakan lapagan pekerjaan, membuka infrastruktur jalan, bantuan air bersih dan bantuan ke gereja.  “Jadi kalau ada sekelompok orang yang demo minta PT SMR  tutup, kami minta agar pemerintah jangan tanggapi, karena kalau sampai PT. SMR tutup dan keluar dari supul, maka kami tuntut pemerintah untuk sediakan kasih kami pekerjaan baru, sehingga kami bisa menjamin istri dan anak-anak kami,” tegas Alfinus.
Masyarakat juga dalam suratnya meminta Gubernur dan DPRD NTT untuk turun langsung ke lokasi tambang, agar bisa mengambil keterangan dari masyarakat, karena untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini terjadi, tidak bisa hanya mendengar keterangan dari salah satu pihak. Apalagi keterangan yang diperoleh, bukan merupakan masyarakat yang berada di wilayah tambang, melainkan masyarakat yang hanya mencari keuntungan pribadi dan memprovokasi masyarakat untuk mengacaukan situasi keamanan di wilayah TTS.
“Kami juga berharap agar pemerintah mendengar suara hati kami, karena kalau hanya mendengar dari salah satu pihak, maka penyelesaian persoalan tidak sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya, sehingga keputusan yang diambil akan mengorbankan masyarakat banyak,” katanya.
Mereka yang datang mengantarkan surat ke Bupati dan DPRD merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang berada di diwilayah tambang PT. SMR yakni Desa Lakat, Noebesa, Supul, Tumu, Nobi-nobi dan Tubmonas. “Kami selama ini merasakan betul banyak  hal dari PT. SMR, seperti bantu memperbaiki  jalan, siapkan kendaraan untuk anak sekolah dan bantuan lainnya. Kami juga melihat bahwa setelah lahan kami di tambang malah jadi lebih baik, karena perusahaan buatkan juga embung sehingga persediaan air juga memadai dan tanaman kami tetap subur,” jelasnya. ♦ vic