PASIEN Ibu hamil dan menyusui yang datang melakukan kontrol dan pengobatan pada bagian Poli Hamil dan Poli gigi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Soe merasa diperlakukan tidak manusiawi, bagaiman tidak pasien bumil yang begitu banyak dibiarkan mengantri sampai berjam-jam didepan poli akibat pelayanan yang lambat serta diposisikan duduk dan berdiri mengantri didepan Wc/Toilet Dokter dan perawat, sambil menikmati aroma yang tidak sedap selama antrian, Demikian pernyataan pasien Bumil atas nama Emi Benu, Ria Tahun dan Novria kepada Wartawan EXPO NTT Senin, 16 November 2015 didepan poli Hamil dan Gigi RSUD Soe.
Menurut Emi dan Ria sebagai pasien mereka tidak bisa komplain terlalu jauh karena nanti disalah tanggapi oleh petugas bahwa bukannya datang minta berobat malah mencari masalah, akan tetapi itulah kondisi riil yang dialami selama ini. Menurutnya pasien yang mudah terpapar penyakit adalah Bayi baru lahir dan Ibu menyusui karena kondisi mereka yang belum begitu sehat pasca melahirkan yang selalu diminta untuk kembali mengontrol perkembangan kesehatan mereka setelah melahirkan , sehingga pasien seperti kami semestinya ditempatkan pada tempat yang bersih dan aman bukannya didepan Wc yang bau seperti ini, keluhnya.
Lebih lanjut Ria dan Novriani juga awalnya merasa enjoi dengan kondisi yang ada, namun semakin lama antrian semakin menyakitkan dengan dengan aroma yang tidak sedap, yang pada akhirnya membuat jijik dan bertambah dosa karena antrian dengan hati yang yang bersungut-sungut, oleh karena itu harapannya adalah kedepan pihak RSUD menyiapkan tempat antrian yang layak baginpasien Bumil sehingga pasien yang datang merasa aman dan nyaman saat antrian berobat, pintanya.
Sekretaris KomisiIV Uksam Selan, SPi, MA ketika dimintai komentarnya mengatakan bahwa semestinya Pihak RSUD sudah menerapkan pelayanan yang terbaik dan ramah terhadap pasien yang datang berobat, karena status RSUD saat ini sudah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ), yang bersifat benefid, harapan saya semestinya sudah harus memberikan pelayanan prima bagi pasien bukan menciptakan ketidak nyamanan, namun kalau masih memperlakukan pasien sedemikian rupa, apalagi ditempatkan didepan Wc menurut saya ini hal yang tidak manusiawi, maka sebagai wakil rakyat saya sangat menyayangkan pihak manajemen RSUD yang tidak memperhatikan aspek palayanan, kenyamanan pasien dan higyenitas lingkungan, sehingga dengan tegas Ia mengatakan bahwa komisi 4 dalam waktu dekat akan melakukan sidak ke RSUD karena masalah tersebut dianggap serius untuk dibenahi, tegas Selan.
Hal senada juga disampaikan Koleganya Uria Kore, Yonatan Misa dan Robinson Faot bahwa semestinya pihak RSUD tidak hanya berpikir keuntungan semata dan melalaikan pelayanan yang maksimal kepada pasien, menurut Robi seharusnya manajemen memperhatikan kenyamanan dan kepentingan pasien selama berobat, kalau mau jujur selama ini kami DPR sering mendapat pengaduan dari masyarakat terkait pelayanan RSUD Soe ” sejauh ini banyak orang ketika kami reses sering mengeluhkan model pelayanan RSUD yang tidak maksimal, dan menurutnya sejauh ini masih ditemukan oknum tenaga kesehatan yng sering marah-marah saat melayani pasien, sehingga mengabaikan sikap pelayanan yang ramah, tidak bersahabat, dan semestinya pasien yang datang harus dilayani secara baik, ramah, dan bersahabat sehingga pasien merasa aman dan nyaman saat berada dilingkungan RSUD dan cepat sembuh bukannya bertambah sakit” katanya. ♦ vic